Berita Nasional
Miris! Temuan KPK: Biskuit Stunting untuk Balitapun Diduga Dikorupsi
“Biskuitnya memang ada, tapi gizinya tidak ada. Hanya tepung saja sama gula,” ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu,
“Biskuitnya memang ada, tapi gizinya tidak ada. Hanya tepung saja sama gula,” ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, kepada wartawan, Jumat (8/8/2025).
SERAMBINEWS.COM - Temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggegerkan publik.
Kali ini Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang digagas Kementerian Kesehatan menjadi sorotan.
Biskuit yang sedianya untuk menekan angkan stunting terindikasi hanya program formalitas.
Biskuit yang seharusnya menjadi intervensi gizi justru berisiko menjadi simbol kegagalan sistemik jika tidak ditangani secara transparan dan akuntabel.
Penyelidikan KPK atas dugaan manipulasi PMT menjadi refleksi penting: ketika nutrisi dipertanyakan, masa depan anak Indonesia ikut dipertaruhkan.
Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang digagas Kementerian Kesehatan untuk menurunkan angka stunting kini tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dugaan manipulasi kandungan gizi dalam biskuit PMT hingga dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan program tersebut ditelusuri.
“Biskuitnya memang ada, tapi gizinya tidak ada. Hanya tepung saja sama gula,” ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, kepada wartawan, Jumat (8/8/2025).
Baca juga: BREAKING NEWS - Sekda dan Anggota DPRK Aceh Jaya Tersangka Dugaan Korupsi Replanting
Dugaan Manipulasi dalam Program PMT
Dugaan korupsi dalam pengadaan PMT mencakup periode 2016 hingga 2020.
Program ini bertujuan menyediakan biskuit bergizi bagi balita dan ibu hamil sebagai upaya menekan angka stunting di Indonesia.
Namun, KPK menemukan indikasi bahwa komposisi nutrisi dalam biskuit tersebut telah dimanipulasi.
Premiks vitamin dan mineral yang seharusnya menjadi komponen utama diduga dikurangi, sementara bahan dominan seperti tepung dan gula digunakan sebagai pengganti.
Penurunan kualitas ini disebut menekan harga produksi, membuka celah keuntungan ilegal, dan menyebabkan biskuit tetap didistribusikan meski tidak berdampak signifikan terhadap perbaikan gizi anak dan ibu hamil.
Hingga kini, KPK belum mengumumkan nama-nama tersangka secara resmi.
Penanganan kasus masih berada dalam tahap penyelidikan tertutup sejak awal 2024.
KPK telah meminta keterangan dari sejumlah pihak, termasuk dari sektor swasta dan BUMN yang diduga terlibat.
Seluruh pihak yang disebut dalam proses ini tetap berhak atas perlindungan hukum dan asas praduga tak bersalah.
Baca juga: Begini Peran Anggota DPRK Aceh Jaya yang Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi PSR Rp 38,4 Miliar
Dampak Sosial: Program Jalan, Stunting Tetap Tinggi
Meski belum ada kesimpulan hukum, temuan awal KPK memunculkan kekhawatiran publik.
Program PMT yang seharusnya menjadi solusi justru berisiko menjadi formalitas belaka, jika kualitas produk tidak sesuai.
“Itu tidak ada pengaruhnya bagi perkembangan anak dan ibu hamil, sehingga yang stunting tetap stunting, dan ibu hamil tetap rentan terhadap penyakit,” kata Asep.
Penurunan kualitas gizi juga disebut membuat harga produksi lebih murah, membuka celah potensi penyimpangan anggaran.
Di tengah kampanye nasional penurunan stunting, penyelidikan atas dugaan manipulasi gizi dalam PMT menjadi pengingat bahwa program kesehatan bukan sekadar distribusi, tapi soal integritas dan kualitas.
Detail Teknis: Standar vs Dugaan Manipulasi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 224 Tahun 2007, biskuit PMT untuk anak usia 12–24 bulan seharusnya mengandung:
Energi: ± 473–520 Kkal
Protein: ± 16–17 gram
Lemak: ± 20 gram
Karbohidrat: ± 55 gram
Air: ± 5–6 gram
Abu (mineral): ± 1–1,3 gram
Premiks: Vitamin A, D, E, B kompleks, zat besi, seng, kalsium, asam folat
Untuk ibu hamil, setiap 100 gram biskuit PMT mengandung ±520 kalori, dan setiap keping ±104 kalori.
Namun jika premiks dikurangi, maka biskuit hanya menyumbang kalori kosong dari tepung dan gula, tanpa manfaat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh. Hal ini berisiko membuat intervensi gizi gagal mencapai tujuannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Miris! Biskuit Stunting Diduga Dikorupsi, Anak Indonesia Terancam,
biskuit stunting
Angka Stunting
ibu hamil
KPK
balita
Gizi
Kementerian Kesehatan India
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemerintah Gelontorkan Rp 1,8 Triliun untuk Riset 8 Bidang Ini, Termasuk AI |
![]() |
---|
Haji Uma Minta Korban TPPO Warga Aceh di Kamboja Segera Dipulangkan |
![]() |
---|
Sosok Heri Gunawan Tersangka Korupsi Rp 15 Miliar, Politikus Gerindra Anggota DPR 3 Periode |
![]() |
---|
Anomali Penerima Bansos, Temuan PPATK: Banyak yang Punya Saldo diatas Rp 50 Juta hingga Pegawai BUMN |
![]() |
---|
10 Juta Rekening Penerima Bansos Diblokir, Uang Akan Ditarik Kembali, Dana Mengendap Capai Rp2,1 T |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.