Perang Gaza

Jadikan Darahku Cahaya yang Menerangi Jalan Kebebasan, Pesan Terakhir Jurnalis Gaza Anas al-Sharif

Allah tahu saya telah mengerahkan segenap daya dan upaya untuk menjadi pendukung dan suara bagi rakyat saya, sejak saya membuka mata

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/x
Anas al-Sharif, jurnalis Al Jazeera yang dibunuh Israel telah membagikan pesan terakhirnya, yang ditulis pada tanggal 6 April 2025, yang akan dipublikasikan jika ia meninggal dunia, yang berisi ucapan selamat tinggal kepada orang-orang yang dicintainya dan seruan untuk “pembebasan” Palestina dan rakyatnya. 

Kutitipkan padamu ibuku tercinta, yang doa-doanya yang penuh berkah telah membawaku ke tempatku sekarang, yang doanya menjadi bentengku, dan yang cahayanya membimbing jalanku. 

Kudoakan semoga Allah memberinya kekuatan dan membalasnya dengan pahala yang terbaik atas namaku.

Aku juga mempercayakan kepadamu pendamping hidupku, istriku tercinta, Umm Salah (Bayan), yang telah terpisahkan dariku selama berhari-hari dan berbulan-bulan akibat perang. 

Namun, ia tetap setia pada ikatan kami, setegar batang pohon zaitun yang tak pernah goyah – sabar, tawakal kepada Allah, dan memikul tanggung jawab di tengah ketidakhadiranku dengan segenap kekuatan dan keyakinannya.

Aku mengajak kalian untuk berdiri di sisi mereka, menjadi pendukung mereka setelah Allah SWT. 

Jika aku mati, aku mati dengan teguh pada prinsip-prinsipku. 

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, memberikan penghormatan kepada al-Sharif dan Qreiqeh, dengan mengatakan bahwa mereka “adalah mata Gaza, melaporkan kebenaran dari reruntuhan”.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, memberikan penghormatan kepada al-Sharif dan Qreiqeh, dengan mengatakan bahwa mereka “adalah mata Gaza, melaporkan kebenaran dari reruntuhan”. (SERAMBINEWS.COM/X)

Aku bersaksi di hadapan Allah bahwa aku rela dengan takdir-Nya, yakin akan bertemu-Nya, dan yakin bahwa apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan kekal.

Ya Allah, terimalah aku di antara para syuhada, ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dan jadikanlah darahku cahaya yang menerangi jalan kebebasan bagi umatku dan keluargaku. 

Ampunilah aku jika aku telah lalai, dan doakanlah aku dengan penuh kasih, karena aku telah menepati janjiku dan tidak pernah mengingkarinya.

“Jangan lupakan Gaza… Dan jangan lupakan aku dalam doa-doa tulus kalian untuk pengampunan dan penerimaan.”

Anas Jamal Al-Sharif
06.04.2025

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved