Liputan Eksklusif Aceh

Momen Hari Damai Aceh Harus Jadi Pijakan Untuk Bangun Aceh jadi Lebih Baik

Momentum 20 tahun damai Aceh harus menjadi pijakan bersama untuk membangun daerah ini menjadi lebih baik.

|
Editor: mufti
For Serambinews.com
Ketua DPRA, Zulfadhli alias Abang Samalanga 

“Peringatan 20 tahun MoU Helsinki, bukan semata tentang masa lalu. Tapi ini soal masa depan Aceh wujudkan pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan rakyat.” Zulfadhli, Ketua DPRA 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ketua DPRA, Zulfadhli atau akrab disapa Abang Samalanga mengatakan bahwa momentum 20 tahun damai Aceh harus menjadi pijakan bersama untuk membangun daerah ini menjadi lebih baik. Untuk mewujudkan hal itu, butuh komitmen semua pihak memastikan semua aspek yang telah disepakati bisa dijalankan secara bersama.

“Peringatan 20 tahun MoU Helsinki, bukan semata tentang masa lalu. Tapi ini soal masa depan Aceh wujudkan pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan rakyat,” katanya, Kamis (14/8/2025). 

Menurut Abang Samalang, selama kurun waktu 20 tahun perjalanan damai Aceh, sudah banyak hal yang dicapai. Kemajuan diberbagai sektor, seperti infrakstruktur, sosial, pendidikan, keagaaman, ekonomi, telah lebih baik dibandingkan waktu sebelum damai.

Untuk memastikan peningkatan capaian itu, dibutuhkan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Agar apa yang telah dicapai saat ini bisa dipertahankan dan untuk kemudian ditingkatkan.

Saat ini, katanya lagi, Pemerintah Aceh dan DPRA dan komponen lainnya, aktif mendorong revisi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA). Menurut Ketau DPRA, revisi UUPA jadi kunci penting untuk memastikan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan berbagai program pembangunan yang telah dicapai saat ini. “Hal itu sejalan dengan semangat kita semua mempertahankan perdamaian ini agar abadi,” ujarnya.

Lewat revisi UUPA itu, Abang Samalang berharap dana otonomi khusus (otsus) bisa kembali diperpanjang sebagai bekal lanjutkan pembangunan di Aceh yang masih dibutuhkan masyarakat. “Kita berdoa semoga usia perdamaian Aceh terus abadi. Apa yang telah terjadi di masa lalu, harus jadi pengingat kita semua untuk menghindari potensi konflik di masa depan. Mari bersama membangun Aceh lebih sejahtera dan berkeadilan,” tutupnya.(mas

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved