Kajian Islam
Buya Yahya Bongkar Kesalahan Suami yang Melarang Istri ke Rumah Orang Tua
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyinggung fenomena suami yang salah memahami kitab klasik Uqudul Juman.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM – Penceramah kondang Buya Yahya menegaskan bahwa kewajiban pertama seorang istri memang kepada suaminya.
Namun, Buya Yahya mengingatkan bahwa hal tersebut tidak boleh menjadi alasan bagi seorang suami untuk melarang istrinya berbakti kepada orang tua.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyinggung fenomena suami yang salah memahami kitab klasik Uqudul Juman.
Menurutnya, ada sebagian suami yang justru menggunakan pemahaman keliru itu untuk membatasi istrinya agar tidak lagi dekat dengan orang tua.
“Ada suami bodoh baca kitab, rupanya salah paham. Tak tahunya bilang ke istrinya, ‘Kamu sudah diserahkan kepadaku, enggak boleh ke rumah ibumu lagi.’ Ini orang koplak, otaknya enggak benar,” tegas Buya Yahya dikutip Serambinews.com, Sabtu (16/8/2025).
Buya Yahya menjelaskan, seorang suami seharusnya menyadari bahwa istri adalah anak dari orang tuanya. Karena itu, melarang seorang istri mengunjungi orang tuanya adalah bentuk kebodohan.
Baca juga: Menyesal Pernah Bentak Ibu Sebelum Wafat, Buya Yahya: Itu Durhaka, Tapi Masih Ada Cara Tobat
“Wong yang melahirkan anakmu siapa? Ibunya. Kok dilarang berbakti ke ibunya sendiri? Bukankah itu kebodohan?” ujarnya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menekankan bahwa suami yang cerdas dan bijak justru akan mendukung penuh istrinya untuk terus berbakti kepada orang tua.
“Suami yang hebat akan berkata: ‘Wahai istriku, ke mana pun kau pergi harus izin, tapi khusus kepada ibu bapakmu bebas.’ Bahkan kalau perlu apa-apa, ayo sama-sama mendukung untuk berbakti. Buahnya apa? Buahnya adalah keberkahan,” jelasnya.
Menurut Buya Yahya, ketika seorang suami mendukung istrinya berbakti kepada orang tua, bukan hanya keberkahan rumah tangga yang didapat, tetapi juga tumbuhnya cinta dan keharmonisan yang lebih kuat di antara pasangan.
Menyesal Pernah Bentak Ibu Sebelum Wafat, Buya Yahya: Itu Durhaka, Tapi Masih Ada Cara Tobat
Seorang jemaah mengungkapkan penyesalannya kepada Buya Yahya karena pernah membentak sang ibu yang sedang sakit sebelum ibunya wafat. Ia khawatir perbuatannya itu membuatnya menjadi anak durhaka dan menjadi penyebab hidupnya terasa sulit.
Baca juga: Buya Yahya Ungkap Kalimat yang Bisa Membatalkan Shalat, Berdoa Pun Sebaiknya Cukup Sebut Ini
Dalam tayangan di kanal resmi Albahjah TV, jemaah tersebut menceritakan bahwa selama setahun merawat ibunya yang sakit, ia beberapa kali memarahi dan membentak sang ibu karena kelelahan dan emosi. Setelah ibunya meninggal, penyesalan itu terus menghantui.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa membentak orang tua, apalagi saat dalam keadaan lemah dan sakit, adalah perbuatan yang dilarang keras oleh Al-Qur’an.
“Anda durhaka, Anda salah, Anda dosa dengan membentak orang tua. Apalagi dalam Al-Qur’an disebutkan wala tanharhuma, jangan kau bentak. Tidak ada alasan untuk membentak orang tua,” tegas Buya Yahya dikutip Serambinews.com, Jumat (15/8/2025).
Meski begitu, menurut Buya Yahya, Allah Maha Pengampun. Selama ada penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki diri, masih ada cara untuk bertobat dan tetap bisa berbakti kepada orang tua yang telah wafat.
Buya Yahya menyebut tiga langkah utama berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal:
Baca juga: Bolehkah Shalat Isya Dikerjakan di Waktu Tahajud? Simak Jawaban Buya Yahya
- Sertakan orang tua dalam setiap doa. “Jangan berdoa kecuali membawa nama orang tua Anda,” pesan Buya Yahya.
- Bersedekah atas nama orang tua. Sisihkan sebagian rezeki, baik ke masjid, pesantren, atau amal jariyah lainnya, agar pahala mengalir untuk mereka.
- Lanjutkan kebaikan orang tua. Berbuat baik kepada saudara, kerabat, atau sahabat yang dulu pernah dibaiki oleh orang tua.
Buya Yahya mengingatkan, durhaka kepada orang tua dapat mendatangkan petaka di dunia dan di akhirat.
Karena itu, setiap anak harus menjaga ucapan dan sikap, terutama saat orang tua dalam kondisi lemah.
“Semoga Allah menjadikan Anda anak yang saleh, dan semua orang bisa menyesali kekurangan dalam mengabdi kepada orang tua, apalagi jika pernah bersikap kasar kepada mereka,” tutup Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Dalam Shalat, Apakah Makmum Harus Baca Al-Fatihah Lagi Setelah Imam Membacanya? Ini Penjelasan UAS |
![]() |
---|
Ustaz Adi Hidayat Ungkap Lima Amalan Hari Jumat, Mudah Dikerjakan, Pahala Berlimpah, Menghapus Dosa |
![]() |
---|
Sedang Emosi? Buya Yahya Tegas Ingatkan Orang Tua Jangan Nasihati Anak, Alasannya Fatal |
![]() |
---|
Punya Kebiasaan Mengeringkan Sisa Air Wudhu di Wajah dengan Handuk? Simak Hukumnya |
![]() |
---|
Sudah Sah Menikah, Apakah Wudhu Tetap Batal Jika Suami Istri Bersentuhan? Ini Penjelasan Fiqihnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.