Breaking News

Liputan Eksklusif Aceh

6 Meninggal & 7 Luka-luka, Korban Konflik Manusia vs Buaya di Aceh Singkil Sepanjang 2007-2025

Konflik manusia dengan buaya pertama kali terjadi pada 2007. Korbannya Ijah perempuan pencari lokan asal Desa Takal Pasir, Kecamatan Singkil.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
KORBAN SERANGAN BUAYA: Nelayan asal Desa Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Yasoziduhu (42) mengalami luka akibat diterkam buaya, Kamis (6/12/18) malam. 

5. Eti Zapo Gea warga Desa Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak Barat 2023

6. Amanota warga Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat 2024

7. Kaetek warga Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil 2025

Korban manusia akibat serangan buaya, tidak boleh terus dibiarkan. 

Oleh karena itu, perlu langkah nyata untuk mencegah konflik manusia versus buaya terus berkepanjangan. 

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Singkil, Taufik mendesak pihak terkait serius menangani konflik manusia dengan buaya, sebelum kembali jatuh korban manusia.

Menurutnya penangan buaya harus segera dilakukan, sebelum masyarakat bertindak sendiri akibat pemerintah abai terhadap keselamatan warganya.

Penyelesaian konflik manusia versus buaya juga harus dilakukan sebelum kembali jatuh korban manusia.

Jika sudah jatuh korban, biasanya hanya  tindakan reaktif yang terkadang tidak menjadi solusi jangka panjang.

"Jangan sampai korban terus bertambah, dikawatirkan masyarakat bertindak sendiri karena tidak ada penangan serius," tegasnya. (*)

Baca juga: Buaya Tersangkut Jaring Nelayan Sungai Tanah Bara Aceh Singkil Jadi Tontonan Warga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved