Berita Aceh Utara
Dosen Unimal Luncurkan Komunitas Malikussaleh Muda untuk Digitalisasi Museum Samudera Pasai
Acara peluncuran berlangsung di Ruang Teater Ilmu Komunikasi, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe, Rabu (20/8/2025).
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Sejumlah dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) meluncurkan Komunitas Malikussaleh Muda sebagai wadah generasi muda untuk mendukung digitalisasi koleksi Museum Islam Samudera Pasai.
Acara peluncuran berlangsung di Ruang Teater Ilmu Komunikasi, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe, Rabu (20/8/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan para akademisi Unimal.
Sekaligus bentuk kontribusi universitas yang mengusung nama besar Sultan Malikussaleh—pendiri Kesultanan Samudera Pasai.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Masriadi menjelaskan, bahwa komunitas ini dibentuk sebagai upaya jangka panjang untuk membantu proses digitalisasi koleksi museum yang hingga kini belum terdokumentasi dalam format digital.
Baca juga: Lima Mahasiswa Universitas Malikussaleh Ikut KKN Internasional di Institut Teknologi Sumatera
Baca juga: Negara Bisa Digugat Akibat Irigasi Krueng Pase Mangkrak, Dosen Unimal: Pelanggaran HAM dalam Bisnis
“Komunitas ini akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara selaku pengelola museum, guna mendigitalkan seluruh koleksi,” kata Masriadi.
“Pada tahap awal, kami memfokuskan pelatihan bagi anggota komunitas, terutama dalam produksi konten berbentuk teks, audio-visual, hingga desain poster,” ujar Masriadi.
Menurutnya, peluncuran komunitas ini menjadi langkah awal dalam menghadirkan teknologi digital untuk memperluas akses publik terhadap warisan sejarah Samudera Pasai.
“Museum belum memiliki koleksi digital, sehingga perlu ada upaya bersama untuk membuatnya dalam format yang dapat diakses masyarakat luas,” terang dia.
“Dengan digitalisasi, koleksi museum dapat dinikmati tidak hanya oleh pengunjung lokal, tetapi juga masyarakat dunia,” tambahnya.
Baca juga: 5 Tahun Rehab Irigasi Krueng Pase Belum Selesai, Dosen Unimal: Ketahanan Pangan Sandiwara Politik
Masriadi berharap, keberadaan Komunitas Malikussaleh Muda mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik akademisi, pemerintah, komunitas seni dan budaya.
Maupun masyarakat umum yang peduli terhadap pelestarian sejarah dan peradaban Islam di Aceh.
Dengan digitalisasi ini, koleksi Museum Samudera Pasai diharapkan tidak hanya terjaga keasliannya.
Baca juga: Brigjen Marzuki Ali Basyah Jadi Kapolda Aceh, Akademisi Hukum Unimal: Langkah Strategis
Tetapi juga dapat menjadi sarana edukasi dan promosi sejarah peradaban Islam Nusantara di ranah global.(*)
Unimal
Dosen Unimal
Komunitas Malikussaleh Muda
Museum Samudera Pasai
Lhokseumawe
Serambinews.com
Serambi Indonesia
Hakim PN Lhoksukon Tetapkan Jadwal Sidang Kasus Senjata Api, Tiga Masih DPO |
![]() |
---|
Dua Calon Keuchik di Aceh Utara Adu Visi-Misi di Depan Panelis Akademisi dan Praktisi Pemilu |
![]() |
---|
Karang Taruna Aceh Utara Latih Remaja dan Pemuda Putus Sekolah Operasikan Komputer |
![]() |
---|
Polisi Terus Kawal Pembagian Makan Gratis pada Siswa di Aceh Utara |
![]() |
---|
Anggota DPRK Aceh Utara Dirawat di Ruang ICU RSU Cut Meutia Setelah Tabrakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.