Misteri Tewasnya Brigadir Esco Faska Polisi Intel di Lombok, Wajah Rusak dan Leher Terikat Tali

Saat ditemukan jasad korban dengan konsisi wajah rusak, leher ada jeratan tali dan sudah membengkak.

|
Editor: Faisal Zamzami
Istimewa Via TribunLombok.com
OLAH TKP - Kolase foto korban, Brigadir Esco Faska Rely (kiri) dan ketika polisi tengah melakukan olah TKP penemuan mayat di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025). 

Sosok mayat yang ditemukan dengan keadaan tergantung di lereng bukit Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat merupakan seorang polisi bernama Brigadir Esco Faska Rely.

Korban ditemukan pertama kali oleh warga sekitar dengan kondisi tubuh membengkak dan wajah hampir tak bisa dikenali.

Dikonfirmasi TribunLombok.com, Kadus Nyiur Lembang Muhammad Rijal membenarkan bahwa mayat laki-laki yang ditemukan tersebut merupakan warganya yang menjadi anggota polisi di Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat.

“Salah satu anggota intel Polsek Sekotong, dia warga saya bernama Esco,” kata Muhammad Rijal, saat dihubungi Minggu (24/8/2025).

Ia menjelaskan, korban ditemukan di salah satu bukit, tak jauh dari tempat tinggalnya.

“Sekira 10 meteran (dari rumah korban),” ungkap Muhammad Rijal.

Diungkapkan Rijal, korban sudah memiliki seorang istri yang juga merupakan anggota polisi

Ia menuturkan, korban dan istrinya dikenal tertutup.

“Jarang berkomunikasi, jadi saya juga jarang lihat,” ujarnya.

Saat penemuan mayat, istri korban tidak keluar rumah dan hanya terdiam.

“Saat penemuan katanya istrinya yang polwan ini sering pingsan, mungkin karena penemuan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Lombok Barat AKBP Yasmara Harahap, menyampaikan, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap jenazah.

“Jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Tapi untuk perkembangan selanjutnya akan kami informasikan," jelas Yasmara.

Yasmara menyampaikan, pihaknya saat ini belum melakukan autopsi. Jenazah hanya disemayamkan di rumah sakit.

Proses autopsi jenazah membutuhkan persetujuan dari keluarga, tim dokter yang menjadwalkan, serta hal lain.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved