Berita Banda Aceh

Kisah Pemuda Lembah Seulawah, dari Ayam Guling Meraih Sarjana USK dan Sekolahkan Adik

Perjuangan keras Pemuda Lembah Seulawah Aceh Besar, Dari Ayam Guling Meraih Sarjana USK dan Sekolahkan Adik

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HO
SAMPAIKAN PIDATO - Riski Maulana, pemuda dari Gampong Lamtamot, Lembah Seulawah, Aceh Besar saat berpidato dalam wisuda USK, Rabu (27/8/2025). 

Kerja keras itu akhirnya membuahkan hasil. Ayam Guling Aceh viral. 

Pembeli berbondong-bondong datang, bahkan menyebabkan kemacetan. 

Modal awalnya sekitar Rp20 juta, yang di dalamnya termasuk bantuan Rp10 juta dari program 1000 Wirausaha Muda USK (WMU).

Baca juga: Kisah Pemilik Parfum Project 1945 Sukses Berkarya Sebelum 30 lewat Aroma dan Cerita Indonesia

Namun, kesuksesan tak bertahan lama. Lokasinya harus pindah, dan omsetnya menurun drastis. 

Riski harus menghadapi realita pahit: ia harus berjuang membiayai usahanya di tengah ketidakstabilan harga bahan baku.

"Proses ini mungkin indah diceritakan, tetapi percayalah, sangat sulit ketika dilakukan," ujarnya, Selasa, 27 Agustus 2025.

Di balik semua air mata dan pengorbanan itu, ada berkah yang melimpah. 

Dari usaha ayam gulingnya, ia bisa menyekolahkan tiga adiknya di pesantren. Dari sinilah, sedikit demi sedikit, ia mengumpulkan mahar untuk pernikahannya sendiri.

Ia membagi diri antara menjadi mahasiswa di kelas dan menjadi pekerja di luar kelas, belajar di sela-sela kesibukan, bukan di meja yang tenang.

Pesan untuk Generasi 'Kompetisi Senyap'

Di hadapan para wisudawan, Riski menyampaikan pesan yang menusuk ke dalam hati. 

Ia menyinggung fenomena "era kompetisi senyap," di mana media sosial penuh dengan pencapaian yang terkesan instan, memicu kecemasan dan rasa insecure. Ia menekankan bahwa keberhasilan sejati bukanlah soal angka.

"Kami tidak lulusan tercepat, juga bukan cumlaude. Tapi keberhasilan bukan hanya soal angka, melainkan tentang perjalanan dan makna perjuangan di baliknya," ujarnya.

Baca juga: Kisah Sukses UMKM Kue Arafik Sigli: Resep Warisan Mertua Tionghoa, Dibawa ke Kanada hingga Australia

Ia mengingatkan agar para wisudawan tidak hanya menjadi konsumen pasif. 

"Ambil sedikit bagian dari konten itu yang bisa kita terapkan di hidup kita, enggak apa-apa sedikit tapi berdampak," pesannya. 

Ia juga menegaskan, "Ilmu yang tidak merubah keadaan itu hanya omong kosong saja."

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved