Berita Banda Aceh

Kisah Pemuda Lembah Seulawah, dari Ayam Guling Meraih Sarjana USK dan Sekolahkan Adik

Perjuangan keras Pemuda Lembah Seulawah Aceh Besar, Dari Ayam Guling Meraih Sarjana USK dan Sekolahkan Adik

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HO
SAMPAIKAN PIDATO - Riski Maulana, pemuda dari Gampong Lamtamot, Lembah Seulawah, Aceh Besar saat berpidato dalam wisuda USK, Rabu (27/8/2025). 

Dalam pandangannya, di tengah tantangan bangsa akan lapangan pekerjaan dan mimpi banyak orang untuk menjadi ASN, wirausaha menjadi salah satu solusi.

"Kita terbiasa dengan narasi bahwa sukses itu hanya jika bekerja di kantor atau menjadi pegawai negeri."

"Namun realitanya, lapangan pekerjaan tidak bertambah sebanyak jumlah lulusan. Di sinilah kewirausahaan hadir. 

Bukan hanya untuk mencari penghidupan, tapi untuk menciptakan penghidupan bagi diri sendiri dan orang lain. Ini adalah kontribusi nyata kita untuk bangsa," bebernya.

USK dan Estafet Mimpi

Wisuda ini menandai akhir dari sebuah babak, namun juga awal dari sebuah perjalanan baru. Sejalan dengan semangat para wisudawan, USK tahun ini menyambut 8.152 mahasiswa baru. 

Kehadiran mereka menjadi simbol regenerasi mahasiswa USK, yang akan melanjutkan estafet perjuangan akademik dan pengabdian.

"Bagi mahasiswa baru, universitas telah menyiapkan berbagai program pembinaan akademik dan non-akademik, termasuk pembinaan karakter, penguatan soft skills, hingga program kewirausahaan," ujar Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan.

Ia menegaskan bahwa pembinaan ini merupakan komitmen USK untuk mendampingi mahasiswa hingga mereka menjadi alumni yang siap bersaing di tingkat global.

Baca juga: Kisah Sukses Tio Saraswati, Gadis ‘Kebun Sawit’ Aceh Singkil yang Lulus Beasiswa Kuliah di Jakarta

Dengan begitu, akan ada kesinambungan antara para wisudawan hari ini dengan mahasiswa baru yang baru saja menapaki langkah pertama mereka.

Di penghujung pidatonya yang sarat makna, Riski menceritakan sebuah kenangan yang menjadi fondasi perjuangannya. 

Saat ia ingin menyerah dan tidak melanjutkan kuliah, ibunya, seorang buruh tani, berdiri tegak dan berkata, "Jak kuliah, neuk. Ibu memang tak punya harta, tapi ibu punya harapan. Kalau perlu, ibu jual satu-satunya sertifikat tanah yang kita punya. Yang penting kamu kuliah."

Maka, Riski Maulana berdiri di sana, bukan hanya sebagai seorang sarjana dari USK, melainkan sebagai perwujudan dari sebuah janji, bukti nyata bahwa cinta dan pengorbanan orang tua bisa menembus segala batas. 

Ia adalah simbol bahwa perjuangan, yang dipupuk dengan keringat dan keberanian, akan selalu bermuara pada panggung kehormatan.(*)

Baca juga: Kisah Sukses Azmi, Penjual Mie Sop Legend Takengon, Raup Cuan Jutaan hingga Berdayakan 10 Karyawan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved