"Yang militer ke TNI yang sipil diserahkan ke pemerintah daerah. Jadi, Blangpadang itu termasuk salah satu aset yang berada di bawah koordinasi gubernur jenderal militer Belanda. Termasuk pendopo anjong mon mata, museum itu adalah tempat gubernur jenderal militer Belanda (dulu)," katanya.
Hafil mengatakan, tak penting ditanya Blangpadang milik siapa, yang jelas di bawah pengelolaan Kodam IM saat ini, Hafil ingin menjadikan Blangpadang sebagai lokasi yang bisa dinikmati masyarakat Aceh.
(Baca: Jarang Diketahui, Ini Foto-Foto Kabin Monumen Pesawat Seulawah RI-001 di Blangpadang Banda Aceh)
(Baca: Es Kepal Cokelat Kurma Jadi Jajanan Favorit Pengunjung ACF 2018 di Blangpadang)
(Baca: 2.000 Sate Matang Dibagikan kepada Pengunjung Festival Kuliner Aceh di Blangpadang)
(Baca: VIDEO - Pesawat Dakota DC-3 Seulawah RI 001 di Blangpadang Dibugarkan)
"Jangan tanya siapa yang punya, yang penting seluruh masyarakat bisa beraktifitas di situ. Masyarakat bisa bersosialisasi di situ, bisa menghirup udara segar di situ, yang penting mita sama-sama bisa menggunakannya," tegas Hafil.
"Mau punya TNI, mau punya angkatan darat, mau punya pemda, negara, bukan itu. Yang jelas ini di bawah Kodam IM, apakah ketika di bawah Kodam nanti Blangpadang akan dibawa ke Jawa sana," tanya Pangdam IM disambut ketawa awak media.(*)