Hingga hari ini, mitos itu tetap berlaku.
Gerhana Bulan merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul bersama dan berdamai atas permusuhan yang pernah terjadi.
Baca: VIDEO - Pedagang Sayur dan Rempah-rempah Mulai Tempati Pasar Induk Cureh
Baca: Ombudsman dan F-PRB Datangi Wika Beton
3. Pertanda akan adanya perubahan
Menurut Farmer's Almanac, banyak suku pribumi Amerika yang mengatakan gerhana Bulan adalah tanda akan adanya perubahan yang terjadi di Bumi.
Hal ini berdasar pada kepercayaan mereka, Bulan adalah pihak yang mengendalikan dan mengatur planet kita.
4. Bulan dimakan naga
Kata 'gerhana' dalam bahasa China adalah shi (食), yang juga berarti 'makan'.
Sebutan ini berasal dari abad ke-19 ketika orang China percaya, menghilangnya Bulan disebabkan karena ada naga yang memakannya.
Sehingga, orang China akan menembakkan meriam ke arah Bulan untuk menakut-nakuti si naga.
Baca: Warga Dukung Muzakarah Ulama Sufi Internasional
Baca: Nova Harus Mulai Bangun Komunikasi dengan Dewan
5. Pertanda datangnya wabah penyakit
Orang Eskimo zaman dahulu menganggap menghilangnya Bulan adalah tanda bahwa Bulan sedang mengidap penyakit serius.
Sehingga, apa pun atau siapa pun yang terpapar sinar bulan yang "berpenyakit" ini akan mengalami nasib yang sama.
Untuk mengatasi kekhawatiran ini, orang Eskimo akan menutupi apapun termasuk tubuh mereka sendiri dari paparan gerhana Bulan.
Baca: OJK Banyak Terima Pengaduan Uang Nasabah Berkurang di Bank
Baca: Warga Miskin Aceh Singkil Bertambah
6. Bulan yang diracuni
Sama dengan orang Eskimo, orang Jepang memiliki takhayul yang percaya Bulan yang berwarna kemerahan saat gerhana sedang terkena racun.