Delapan Tahun Perang di Suriah, Lebih dari 370.000 Orang Tewas Termasuk 21.000 Anak-anak

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak bersama warga sipil lainnya melarikan diri dari sebuah kelompok radikal di Suriah, dekat Baghuz, Suriah timur, Rabu (13/2/2019) waktu setempat. Jutaan anak menjadi korban dalam perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011, selain dibunuh, disiksa, dan diculik, mereka juga menderita gizi buruk dan kerap menjadi tameng hidup di medan perang. (AFP PHOTO/DELIL SOULEIMAN)

Wilayah timur laut yang kaya akan sumber minyak kini dikendalikan pasukan pimpinan Kurdi.

Sementara kawasan Idlib di barat laut masuk diduduki kelompok HTS yang dilindungi kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dengan Turki.

Konflik berkepanjangan diperkirakan telah membawa perekonomian Suriah mengalami kemunduran hingga kembali ke masa tiga dekade lalu.

Perang juga menghancurkan infrastruktur dan melumpuhkan sumber listrik serta produksi minyak.

Baca: Romahurmuziy Terakhir Lapor Harta 9 Tahun Lalu, Jumlah Kekayaannya 11,8 Miliar

Baca: Usut dan Tangkap Penyiksa Hope, Orangutan Sumatera dengan 74 Peluru Senapan Bersarang di Tubuhnya

Kuburan Massal Berisi Jenazah Tanpa Kepala

Puluhan jenazah tanpa kepala diduga korban Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) dilaporkan ditemukan di kuburan massal kawasan timur Suriah.

Dilaporkan Daily Mirror Kamis (28/2/2019), jenazah yang diduga merupakan perempuan Yazidi itu ditemukan di Baghouz yang menjadi benteng terakhir ISIS.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang terlibat dalam operasi merebut Baghouz berkata, kebanyakan dari jenazah itu merupakan perempuan yang diyakini menjadi budak ISIS.

Video yang dirilis Mirror memperlihatkan ketika anggota SDF mulai membuka kuburan massal tersebut dan mulai memeriksa jenazahnya.

Komandan SDF Adnan Afrin menjelaskan sebagian besar jenazah yang ditemukan pada Rabu (27/2/2019) dalam keadaan dipenggal.

"Ini pembantaian," terangnya kepada Reuters.

Pekan lalu, sebuah kuburan massal juga ditemukan di utara Raqqa, kota di Suriah yang pernah menjadi ibu kota kekhalifahan ISIS.

The Times memberitakan, saksi mata mengaku melihat eksekusi ISIS terhadap para sanderanya yang menggunakan rompi berwarna oranye.

Terdapat juga kabar di mana ISIS mengeksekusi para tawanan Yazidi di tengah kekalahan yang mereka derita untuk mempertahankan kawasan di perbatasan Suriah-Irak.

Kurdistan24 melaporkan, SDF mengklaim tengah "mencekik" ISIS, dengan laporan masih ada ribuan anggota yang masih bertahan, termasuk anggota asing.

Halaman
123

Berita Terkini