Gedung embarkasi haji tersebut berada di tengah-tengah pulau.
Apa lacur, bangunan itu kini tak terawat dan luput dari perhatian pemerintah, baik pusat maupun Pemerintah Aceh dan Sabang.
Terakhir kali mengalami pemugaran ketika dai kondang, Ustaz Abdul Somad, datang ke sana sekitar November 2018.
Dari amatan Serambi, tidak sulit untuk ke sana. Cukup berjalan kaki mengikuti jalan setapak.
Di sana berdiri dua bangunan berkonstruksi beton, berukuran besar atau utama dan kecil.
Letaknya tidak berjauhan.
Sebuah prasasti dibangun untuk menjelaskan sejarah pembangunan gedung dan fungsinya.
Bangunan utama memiliki beberapa ruang.
Di bagian belakang bangunan juga terdapat toilet.
Diyakini ruang-ruang itu digunakan calon jamaah haji untuk beristirahat dan beribadah selama masa karantina.
Pencatatan administrasi juga berlangsung di sana.
Saat Serambi mengunjungi lokasi itu, beberapa bagian bangunan tampak masih bagus.
Cat di dinding juga belum terlihat pudar.
Diyakini, perbaikan itu dilakukan jelang kedatangan Ustaz Abdul Somad.
Tapi, kondisi pintu, jendela, plafon, dan atap banyak yang rusak dan terkesan dibiarkan begitu saja.