Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Proyek irigasi yang akan dibangun di Aceh Tamiang mengusung konsep bendung.
Konsep ini berbeda dengan bendungan yang sudah banyak digunakan di Indonesia.
Asisten III Setdakab Aceh Tamiang Adi Dharma menjelaskan kedua konsep ini memiliki perbedaan mencolok.
Di hadapan tim pembahasan proyek ini, Adi memaparkan konsep bendung ini meninggikan permukan air sungai agar dapat dialirkan ke saluran irigasi.
Berita terkait lainnya
Baca: Bupati Mursil: Tanpa Rekomendasi, Plt Direktur PDAM Tirta Tamiang Memang Diganti
Baca: Perambahan dan Regulasi Menjadi Salah Satu Penyebab Kerusakan Hutan di Aceh Tamiang
Baca: PUPR Bongkar Pipa PDAM di Depan Meuligoe Bupati Aceh Tamiang
"Kalau bendungan kan menahan air. Kita tidak menggunakan konsep ini, karena air sungainya langsung kita alirkan," kata Adi Dharma.
Dalam perencanaan yang sudah disusun, aliran irigasi ini akan diarahkan ke lima kecamatan, yakni Sekerak, Karangbaru, Manyakpayed, Bandamulia dan Bendahara yang memiliki luas persawahan 3 ribu hektare.
Awalnya kata Adi, proyek ini dianggap mustahil karena harus menjangkau Bandamulia yang berjarak cukup jauh dari pusat irigasi di Lubuksidup, Kecamatan Sekerak.
Berita lainnya
Baca: Aceh Jadi Ikon INACRAFT Tahun 2020, SK Diterima Wakil Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati
Baca: Gudang Kapas di Bireuen Terbakar, Diduga Konslet Listrik
Baca: Bupati Mursil: Tanpa Rekomendasi, Plt Direktur PDAM Tirta Tamiang Memang Diganti
"Apakah air bisa dinaikkan, karena jaraknya jauh sekali. Tapi menggunakan teknologi ternyata bisa," lanjutnya.
Meski berharap proyek ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, Adi tetap berharap ada masukan.
Dia tidak ingin konsep yang memberi dampak positif bagi masyarakat ini ke depannya berpotensi merusak lingkungan.
Berita lainnya
Baca: Seluruh Fraksi Setuju, DPRK Abdya Sahkan APBK Perubahan Rp 1,140 Triliun
Baca: Ratusan Warga di Seunuddon Aceh Utara Cangkul Jalan Selama 2 Jam Lebih, Ini Persoalannya
Baca: Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Ternak Kembali Diperiksa Kesehatan
"Dampak lingkungannya harus kita bahas agar pengerjaannya berjalan sesuai jadwal direncanakan," tukasnya.
Sektor pertanian di Aceh Tamiang selama ini kerap dilanda kekeringan karena ketiadaan irigasi. Selama ini petani hanya mengandalkan tadah hujan. (*)