Siswa SMPN 7 Padang Sikabu Mengadu ke DPRK, Akibat tak Ada Guru yang Mengajar, Ini Harapan Dewan
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Sejumlah siswa SMPN 7 Kaway XVI Pada Sikabu, Aceh Barat mengadu ke Anggota DPRK Aceh Barat dengan mendatangi rumah anggota dewan di Desa Padang Sikabu. Siswa mengadukan ke Angogota DPRK akibat tak ada guru yang mengajar di sekolah itu pada Sabtu (12/11/2019) pagi, sehingga siswa harus pulang ke rumahnya masing-masing.
Puluhan siswa yang datang ke rumah salah satu anggota DPRK berharap agar menyampaikan kekurangan sekolah itu ke Dinas Pendidikan dan pemerintah setempat yang selama ini sangat jarang guru yang mengajar di sekolah itu.
Bahkan, terkadang tak ada guru pengajar sama sekali. Akibatnya banyak siswa yang sudah mengajukan pindah ke sekolah lain, agar mereka memperoleh jam belajar yang cukup.
Anggota DPRK Aceh Barat, Dahlan kepada Serambinews.com, Sabtu (12/10/2019 mengatakan, sekitar pukul 10.00 WIB siwa sudah berkumpuk di teras rumah Gedung DPRK Aceh Barat, mereka melaporkan bahwa selama ini jarang guru yang masuk untuk mengajar, bahkan pada Sabtu kemarin dilaporkan tak ada guru sama sekali di sekolah yang masuk untuk mengajar.
Ini Dugaan Sumber Api dan Penyebab Kebakaran yang Melahap 29 Ruko di Sinabang
Remaja Aceh Timur Ditangkap Diduga Larikan Mobil Brio Temannya, Ini Modus Operandinya
Ngaku Masih Lajang, Pria Ini Justru Didatangi Istri dan Anaknya saat Nikah dengan Perempuan Lain
Sehingga para siswa yang sering mengalami hal tersebut mengambil inisiatif melaporkan maslah tersebut ke salah satu anggota DPRK yang bebetulan warga desa Padang Sikabu.
Dalam pertemuan itu Dahlan menjanjikan kepada siswa, bahwa masalah tersebut akan segera melaporkan hal itu kepada Dinas Pendidikan agar kedepan ada tindak lanjut, baik kebutuhan guru dan hal lainnya. Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan normal, agar para siswa itu tidak dirugikan sistem pendidikan yang tidak disiplin dan kurang terstuktur dengan baik manajemennya.
“Pada Sabtu kemarin kita sudah cek langsung ke SMPN 7 Padang Sikabu, kita menyaksikan disana pada pagi itu memang tak ada satu tenaga pengajar pun di sana, tapi yang ada hanya penjaga sekolah saja,” ungkap Dahlan.
Perahu Masih Menjadi Satu-satunya Alat Transpotasi ke Kuala Baru
Ia berharap kepada Dinas Pendidikan untuk memperhatikan sekolah SMPN 7 Kaway XIV Padang Sikabu yang saat ini sangat memperihatinkan akibat tak ada guru yang mengajar disana termasuk kepala sekolah itu sendiri.
Diakuinya, bahwa selama ini memang sering terjadi hal tersebut, bahwa aparat desa dan orang tua siswa telah mengingatkan kepala sekolah agar para guru pengajar harus bertanggung jawab dan harus ada guru selalu untuk mengajar.
Menurutnya, kondisi tersebut akan sangat mempengaruhi mutu pendidikan yang terancam buruknya kemampuan siswa kedepan dalam hal pendidikan. Sementara masyarakat mengharapkan mutu pendidikan lebih baik kedepan, sehingga dengan kondisi tersebut sangat disayangkan terhadap nasip para siswa di daerah itu yang kekurangan belajar.
Wali Kota Bogor Bima Arya Undang Masyarakat Hadiri Festival Budaya Aceh di Bogor, 19 Oktober 2019
Sementara Dahnil Arhap Kepala Sekolah SMPN 7 Padang Sikabu yang dikonfirmasi melalu seluler mengatakan, dirinya pada Sabtu kemarin mengakui tidak berada ditempat lantaran ada sesuatu halangan, sehingga tak hadir pada hari itu.
Namun, menurutnya, semua guru yang berstatus PNS wajib hadir, sedangkan guru yang berstatus PNS hanya ada dua orang saja, sedangkan sekitar 10 orang lagi mereka tenaga honorer yang datang pada saat jam belajar saja.
“Para guru ke sekolah datang jika ada jam belajar saja, dan jika tak ada jam belar mereka tak datang, sedangkan PNS memang wajib hadir, dan kita menyangkut ada guru tak hadir semua kita belum mengetahui dan akan mengeceknya dulu,” jelasnya.(*)
Bupati dan Anggota DPRK Bireuen Pakai Baju Adat Aceh, Ikut Rapat Paripurna HUT ke-20 Bireuen
Tiga Perupa Senior dari Aceh Ambil Bagian dalam Pameran Seni Rupa Wajah Indonesia
Kapolsek Menes Ceritakan Detik-detik Penusukan Wiranto, Dirinya Mengaku Tertusuk Saat Halau Pelaku