Menyikapi kondisi banjir luapan DAS Krueng, Langsa Pemko setempat telah mendirikan sedikitnya 11 posko atau tenda darurat. Tenda darurat tersebut juga dilengkapi dapur umum. Sedangkan untuk posko induk ditempatkan di Gampong Jawa. Untuk posko dan tenda darurat ini tersebar di semua gampong yang terkena dampak banjir tersebut.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Wakil Walikota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM mengatakan, Pemerintah Kota Langsa menetapkan masa tanggap darurat, sejak Selasa (12/11/2019) hingga sepekan ke depan.
Penetapan masa tanggap darurat ini diberlakukan pascabanjir.
Akibat luapan DAS Krueng Langsa.
Banjir dilaporkan merendam sejumlah gampong dalam wilayah Kota Langsa sejak pagi hingga siang ini.
"Barusan kita telah rapat dengan semua unsur terkait, menetapkan masa tanggap darurat di Kota Langsa hingga sepekan ke depan," ujar Marzuki Hamid, kepada Serambinews.com, Selasa (12/11/2019) .
Wakil Walikota menambahkan, menyikapi kondisi banjir luapan DAS Krueng, Langsa Pemko setempat telah mendirikan sedikitnya 11 posko atau tenda darurat.
• Dampak Banjir Luapan DAS Krueng Langsa, Pembangunan Saluran Beton Induk Geudubang Jawa Terhenti
Tenda darurat tersebut juga dilengkapi dapur umum.
Sedangkan untuk posko induk ditempatkan di Gampong Jawa.
Untuk posko dan tenda darurat ini tersebar di semua gampong yang terkena dampak banjir tersebut.
"Sementara untuk bantuan makanan, sejak tadi pagi telah disalurkan langsung kepada para pengungsi langsung ke lokasi," jelasnya.
Marzuki Hamid melaporkan, sedikitnya ada 11 gampong yang terkena dampak banjir luapan Krueng Langsa ini.
Meliputi Kecamatan Langsa Kota Gampong Jawa dan Gampong Tungoh.
Kecamatan Langsa Lama yakni Gampong Baroh Langsa Lama, Gampong Pondok Keumuning, Gampong Seulalah, Gampong Seulalah Baru, Gampong Pondok Pabrek, Gampong Sidodadi, Gampong Sidorejo.
• Banjir Luapan Kepung Tiga Gampong di DAS Krueng Langsa Hingga Satu Meter, Ada yang Mengungsi