Laporan Rahmat Saputra | Abdya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Warga Kecamatan Manggeng, Abdya, Ubai mengaku, dirinya agak takut, bahkan tidak berani melintasi jalan lintas Gampong Pusu Ingin Jaya menuju Gampong Ladang Panah, kecamatan setempat, terutama saat malam hari.
Pasalnya, selain jalan tersebut rusak parah dengan kondisi dipenuhi lubang dan bebatuan, semak belukar yang tumbuh subur di kiri kanan jalan menjadikan kawasan tersebut terkesan angker.
Pasalnya, rimbunan tanaman liar di sepanjang kiri kanan jalan tersebut kerap dijadikan sebagai tempat bersemayam binatang buas.
“Banyak sekali warga dihadang ular-ular berbisa di jalan itu. Bahkan beberapa hari lalu, warga dikejutkan dengan kemunculan 3 ekor babi hutan yang bermain di jalan ini,” ujar Ubai.
Di sisi lain, Ubai mengungkapkan, kerusakan jalan penghubung antara Gampong Lhok Puntuy menuju ke Pusu Ingin Jaya dan Ladang Panah ini memang sudah cukup lama dikeluhkan warga setempat.
• Pemkab Abdya Tolak Izin Usaha Air Minum dalam Kemasan, Ini Penyebabnya
• Pengelola Wisata Pulau Banyak Sumringah Sejak Fase New Normal, Tapi Wisatawan Ini Masih Ditolak
• Ombudsman Aceh Sidak RSIA Terkait Dugaan Tak Layani Pasien, Ternyata Ada Kaitan Dengan AC Rusak
Pasalnya, saat musim penghujan, kawasan tersebut sangat sulit dilintasi kendaraan bermotor, lantaran licin dan berlumpur.
Ia menggambarkan, jalan yang pernah diaspal pada tahun 2009 silam itu, saat ini seperti sudah kembali menjadi jalan tanah lantaran tidak ditemukan lagi sisa aspal di jalan yang saban harinya dilintasi ratusan penduduk setempat.
Bahkan, jalan yang rata-rata berupa tanjakan itu, saat ini dipenuhi bebatuan besar, juga sejumlah lubang yang sangat membahayakan pengendara. Selain jalan lintas, kawasan ini juga sering digunakan warga untuk menuju ke kebun, ke sawah maupun kegiatan lainnya.
Selain menjadi akses ratusan warga yang tinggal di Gampong Ladang Panah dan Pusu Ingin Jaya, serta Lhok Puntuy, jalan itu juga merupakan jalur perlintasan warga menuju ke areal perkebunan di kawasan tersebut.
“Kami sangat berharap, jalan ini segera diaspal kembali mengingat banyaknya warga yang menjadikannya sebagai jalur alternatif untuk menuju ke desa lainnya dan pusat kecamatan,” harap dia.
• 97 Orang Meninggal, 29 Rumah Hancur, Kini Terungkap Penyebab Kecelakaan Pesawat Pakistan
• Ekonomi Melemah Saat Covid-19, Wali Santri Curhat Biaya Mondok
• Kejati Aceh Panggil Saksi Kasus Jalan Muara Situlen - Gelombang Aceh Tenggara
Hal senada juga disampaikan Dedi, salah seorang warga Ganpong Lhok Puntuy. Menurutnya, warga setempat dilanda was-was saat melintasi jalan penuh bebatuan tersebut.
Sebab, untuk melintasi jalan itu, warga harus memastikan dulu kondisi kenderaan mereka agar tidak rusak saat melintas.
“Kita mesti berhati-hati melalui jalur tersebut karena cukup berbahaya. Banyak warga yang jatuh ketika menanjak, karena jalan sudah berlubang dan bertabur batu akibat digerus air pada saat musim hujan,” pungkasnya.(*)