Pilpres AS 2020

Trump Berjanji Akan Terus Berjuang, Menggunakan 'Setiap Aspek Hukum' untuk Memenangkan Pilpres AS

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump

Calon Petahana Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjanji untuk terus "berjuang" dalam proses pemililhan presiden AS 2020.

SERAMBINEWS.COM – Calon Petahana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berjanji untuk terus "berjuang" dalam proses pemililhan presiden (Pilpres) AS 2020.

Meski suara elektoral telah memperlihatkan dirinya kalah dari sang penantang, Joe Biden.

Trump pada hari Jumat (6/11/2020) mengatakan dia akan menggunakan "setiap aspek hukum" dalam menyelesaikan persoalan pilpres yang diklaimnya curang ini.

Menurutnya, para otoritas penyelenggara pemilu di negara-negara bagian medan pertempuran utama masih terus menghitung surat suara pilpres yang tidak beralasan.

"Kami yakin rakyat Amerika berhak mendapatkan transparansi penuh atas semua penghitungan suara dan sertifikasi pemilihan," kata Trump, dikutip dari Fox News, Sabtu (7/11/2020).

“Ini bukan lagi tentang pemilihan tunggal. Ini tentang integritas seluruh proses pemilihan kita," sambungnya.

Trump mengatakan, sedari awal ia dan timnya telah mengatakan bahwa semua suara yang sah harus dihitung, dan semua surat suara ilegal tidak boleh dihitung.

Baca juga: Partai Demokrat Minta Partai Republik Sadarkan Presiden Donald Trump

Baca juga: Senator Republik Kembali Kritik Trump, Komentar Sang Presiden Semakin Gila

“Namun kami telah menemui perlawanan untuk prinsip dasar ini oleh Demokrat di setiap kesempatan," katanya.

Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin rakyat Amerika memiliki kepercayaan pada pemerintah kami. 

Aku tidak akan pernah menyerah berjuang untukmu dan negara kita," jelas Trump

Pernyataan Trump itu muncul karena penghitungan belum diadakan di negara bagian utama - Pennsylvania, North Carolina, Georgia, dan Nevada.

Tim Kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum di sejumlah negara bagian minggu ini.

Mereka mengklaim ribuan surat suara telah dikirim ke non-penduduk dan almarhum.

Gugatan itu dilayangkan di negara bagian Pennsylvania, Michigan, dan Georgia.

Gugatan diajukan untuk memulai pertarungan hukum guna memutuskan pemenang pemilihan presiden AS 2020.

Tim sukses (Timses) Trump telah menuntut penghitungan suara di Michigan untuk ditangguhkan.

Baca juga: Tenang!: Greta Thunberg Mengulangi Ejekan Donald Trump Terhadapnya

Pihaknya mengklaim tidak diberikan ''akses yang berarti'' ke lokasi tempat surat suara dilakukan penghitungan.

Saingan Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden, telah mengamankan kemenangan di negara bagian Michigan.

Hal ini sebagaimana laporan Associated Press dan media AS lainnya.

Di Pennsylvania, seorang hakim pengadilan banding membuka jalan bagi Tim Kampanye Trump untuk mengamati lebih dekat pengumpulan surat suara oleh Dewan Pemilihan Wilayah Philadelphia.

Pengamat pemungutan suara awalnya diminta untuk tetap berada setidaknya 25 kaki dari meja tempat orang-orang melakukan pemungutan surat suara.

Hakim Pengadilan Persemakmuran Pennsylvania, Christine Fizzano Cannon mengeluarkan perintah yang mewajibkan semua kandidat, pengamat , atau perwakilan kandidat diizinkan untuk hadir dalam proses perhitungan.

“Diizinkan untuk mengamati semua aspek dari proses rekapitulasi surat suara dalam jarak 6 kaki, dengan tetap mematuhi semua protokol Covid-19, termasuk mengenakan masker dan menjaga jarak sosial," bunyi perintah itu.

Baca juga: 9 Fakta Kamala Harris Calon Wakil Presiden Joe Biden, Mantan Jaksa hingga Mengolok-olok Donald Trump

Kota Philadelphia dan Partai Demokrat Pennsylvania mengajukan banding atas putusan tersebut ke Mahkamah Agung Pennsylvania.

MA segera akan memutuskan apakah akan mengabulkan atau menolak banding tersebut.

"Mereka menarik - saya bertanya-tanya mengapa mereka menarik," kata Trump

"Yang kami inginkan hanyalah membuat orang menonton saat mereka melakukan tabulasi," sambungnya

Trump pada hari Kamis (5/11/2020), bersumpah bahwa dia dan Tim Kampanyenya tidak akan membiarkan ‘pencurian’ pemilu.

Trump dengan percaya dirinya telah memenangkan pemilihan presiden 2020.

“Kalau dihitung suara sah, saya menang mudah,” kata Trump.

Baca juga: Biden Butuh 6 Suara Lagi untuk Menangkan Pilpres AS

"Kami tidak akan membiarkan ‘mencuri’ pemilu yang begitu penting - atau pemilu apa pun dalam hal ini," ujarnya.

Trump menambahkan bahwa dirinya tidak dapat mengizinkan siapa pun untuk membungkam pilpres atau memanipulasi hasil.

Fox News memproyeksikan kemenangan untuk Biden di negara bagian Great Lakes, yang membuatnya berada di 264 suara elektoral.

Artinya Biden hanya membutuhkan satu negara bagian lagi untuk menjadi presiden terpilih.

Trump dengan mengumpulkan 214 suara elektoral yang diproyeksikan akan menghadapi rintangan yang jauh lebih tinggi.

Untuk mencapai 270, dia harus mengamankan keempat medan pertempuran yang tersisa, yakni  Pennsylvania, North Carolina, Georgia, dan Nevada.

Trump umumnya diproyeksikan untuk menerima partisipasi pemilih langsung yang lebih besar pada Hari Pemilihan.

Sementara Biden dianggap memiliki perubahan haluan yang lebih besar melalui pemungutan suara melalui surat Pos. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca juga: Video Asusila Perempuan Berwajah Mirip Gisel Tersebar di Medsos, Gisel Trending Topik di Twitter

Baca juga: Pak Nova Memimpin Lima Juta Rakyat Aceh  

Baca juga: Viral Video Jenazah Pasien Covid-19 Matanya Hilang Meresahkan Masyarakat, Polisi Selidiki Pengunggah

Berita Terkini