Menurut sebuah penelitian, konsumsi bubuk jahe selama 12 minggu (2 gram per hari) dapat menurunkan glukosa darah puasa secara signifikan.
SERAMBINEWS.COM - Jamu tradisional telah digunakan sejak zaman dahulu untuk mengobati atau mencegah berbagai penyakit, termasuk diabetes.
Jahe, yang secara ilmiah dikenal sebagai Zingiber officinale Roscoe, adalah salah satu tanaman obat terbaik dan efektif yang digunakan dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes.
Efeknya yang menjanjikan juga disebutkan dalam Ayurveda dan Pengobatan Cina.
Kemudian, apakah benar tanaman herbal ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kadar gula darah hingga mencegah komplikasi akibat penyakit diabetes ?
Melansir Boldsky, berikut ini adalah ulasan manfaat jahe sebagai pengobatan untuk penyakit diabetes.
Baca juga: Kenali, 6 Tanda-tanda Menunjukkan Terkena Diabetes, Ini Gejala Saat Kelebihan Kadar Gula
Baca juga: 14 Tips Kesehatan Sederhana dan Efektif untuk Cegah Diabetes
Senyawa aktif dalam jahe
Sebuah studi terkait senyawa aktif dalam jahe segar dan organik yang ditanam menunjukkan bahwa ramuan atau bumbu penting ini mengandung banyak senyawa alami.
Di antaranya seperti paradol, gingerol, turunan asetil dari gingerol, gingerdiols, shogaols, 3-dihydroshogaols, diarylheptanoids, dan turunan metil eter dari beberapa senyawa ini.
Dari banyaknya kandungan senyawa alami tersebut, gingerol adalah paling dominan yang bermanfaat menghambat sebagian besar efek antidiabetik.
Pengaruh jahe pada glukosa darah puasa
Puasa mengacu pada menahan diri dari makan.
Ketika seseorang berpuasa selama berjam-jam, kadar glukosa mereka turun rendah.
Hormon yang disebut glukagon dilepaskan oleh pankreas untuk merangsang pelepasan glukosa yang tersimpan di hati untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa dalam tubuh.