SERAMBINEWS.COM - Sosok kakek Mawardi, yakni pria bertanya "Bahasa Aceh Jeut Droen?" belakangan ini memang tengah menjadi sorotan warganet.
Kakek Mawardi berhasil menarik perhatian warganet khususnya di Aceh dan kini menjadi viral.
Karena pertanyaan dadakannya ditengah-tengah video wawancaranya dengan seorang wartawan dari Serambinews.com, Asnawi Luwi.
Ketika itu, Kakek Mawardi menjadi salah satu narasumber yang diminta keterangannya oleh Serambinews,com, soal fenomena alam tanah bergerak yang terjadi di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.
Berkat pertanyaan spontannya itu, video yang sejatinya murni produk jurnalistik ini pun mendapat perhatian luas oleh netizen.
Video ini langsung viral, hanya beberapa jam setelah diunggah di kanal YouTube Serambi on TV, Instagram dan Facebook Serambinews.com pada Kamis (21/1/2021).
Bahkan, ada yang memotong video tersebut sampai pada detik-detik saat sang kakek melontarkan pertanyaannya, "Bahasa Aceh Jeut Droen?".
Baca juga: Video Kakek Bertanya Bahasa Aceh Jeut Droen? Viral di Medsos, Begini Kisah di Baliknya
Baca juga: Pria Tanya Bahasa Aceh Jeut Droen? Hingga Videonya Viral Itu Ternyata Kehidupannya Memprihatinkan
Menyusul setelah dirinya menjadi viral, Serambinews.com menyempati singgah di kediaman Kakek Mawardi pada Sabtu (23/1/2021), sembari melihat situasi fenomena alam tanah bergerak di Gampong Lamkleng Kecamatan Cot Glie.
Dalam kesempatan itu pula, keseharian sang kakek barulah terungkap, bahwa sebenarnya dia memiliki kehidupan yang memprihatinkan.
Rumah sederhananya tak memiliki WC, bahkan untuk tidur saja beralaskan tikar yang langsung dibentangkan di atas lantai semen rumah bantuannya.
Di rumahnya, Kakek Mawardi juga tidak memiliki kasur sebagai alas tidurnya bersama keluarga.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Kakek Mawardi tinggal di Gampong lamkleng Kecamatan Cot Glie Aceh Besar.
Kakek Mawardi juga merupakan salah satu kepala dusun (Kadus) di desa yang saat sedang mengalami fenomena alam tersebut.
Diakuinya, posisi itu sudah dia jalani selama 15 tahun lamanya.