Polisi Dapati Anak SMP Keluar dari Kelompok Punk, Ingin Pulang, Ini yang Dilakukan

Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Petugas Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Kota Banda Aceh memangkas rambut seorang waria yang ditangkap dalam sebuah razia di Jalan Pocut Baren, Banda Aceh, Jumat (2/2/2018) sekitar pukul 04.00 WIB. Selain seorang waria, dalam razia yang hingga dinihari tersebut petugas juga mengamankan seorang wanita malam dan anak punk. SERAMBI/M ANSHAR

Sebelum mengantar, Purnomo juga sempat mengajak Bagus ke tempat tinggalnya untuk diberikan baju dan celana.

"Sebelum dianter pulang, saya antar dulu ke rumah saya, saya kasih baju dan celana, (namun) dengan syarat dia ga mau difoto wajahnya," ungkap Purnomo.

Diketahui, Bagus menolak wajahnya diunggah di media sosial, lantaran takut apabila akan dicari oleh anggota punk yang pernah ia ikuti.

"Karena dia takut, nanti kalau saya share, nanti ketahuan anak-anak punk, lalu dicari," jelas Purnomo.

Diantar Ke Rumah

Purnomo lalu mengantar Bagus ke tempat tinggalnya yang berada di Lamongan pada hari yang sama pukul 08.30.

Namun, Purnomo menceritakan ia hanya mengantarkan Bagus sampai ke depan rumah, tanpa diketahui oleh orang tuanya.

"Depan rumahnya, namun saya ndak turun, saya pastikan dia masuk ke dalam rumahnya baru saya tinggal."

"Memang maunya begitu (Bagus tidak mau dirinya bertemu dengan orang tuanya)," tandas Purnomo.

Lebih lanjut, Purnomo berharap Bagus tidak bergabung lagi dengan kelompok anak punk itu dan bersedia melanjutkan sekolahnya.

"Ndak gabung lagi sama anak punk dan mau sekolah lagi," ujarnya.

Kendati demikian, dirinya akan memantau kondisi Bagus hingga satu minggu ke depan, untuk memastikan anak tersebut tidak bergabung kembali bersama anggota punk.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Anak SMP Keluar dari Kelompok Punk dan Ingin Pulang, Berjalan hingga 30 KM tanpa Alas Kaki, 

Berita Terkini