Laporan Zainun Yusuf | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Permukaan jalan beraspal terjadi penurunan hampir di seluruh lokasi jembatan box lintasan Tripa Bawah, Kabupaten Nagan Raya.
Kondisi lantai jembatan lebih tinggi dibandingkan permukaan jalan mengakibatkan terganggu kelancaran arus lalu lintas.
Amatan Serambinews, Rabu (3/3/2021) sore, saat melintasi jalan Tripa Bawah, tampak penurunan permukaan jalan berkisar antara 10 cm hingga 20 cm hampir di seluruh titik lokasi jembatan.
Lintasan Tripa Bawah membentang sepanjang puluhan kilometer dari Desa Panton Pange, Kecamatan Tripa Makmur atau daerah perbatan Desa Lamie, Kecamatan Darul Makmur sampai Langkak, Kecamatan Kuala Pesisir.
Akses jalan alternatif di Kabupaten Nagan Raya menuju Meulaboh, Aceh Barat dan Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) dan sebaluknya ini terdapat puluhan unit jembatan box dan jembatan permanen.
Permukaan jalan aspal di seluruh lokasi jembatan tersebut terjadi penurunan sehingga permukaan lantai jembatan menjadi lebih tinggi. Bahkan, permukaan jalan berlubang (bolong) di beberapa lokasi kepala jembatan (abutment).
Penurunan permukaan jalan di sejumlah jembatan di kawasan Kecamatan Tripa Makmur yang terpantau Serambinews.com antara lain di kawasan Gampong Panton Pange, Ujong Krueng, Moen Dua, Neubok Yee, Pasie Keubeu Dom (Kuala Bungkok), Kabu (Alue Rumpun), Lhueng Keubeu Jagat dan Drien Tujoh.
Baca juga: Lagi, Kebun Sere Wangi & Hutan Pinus Terbakar di Galus, Warga Umumkan via Pengeras Suara Masjid
Baca juga: VIDEO Mobil Wartawan Dilempar Kotoran dan Batu di Yerusalem
Baca juga: Data yang Harus Diisi Saat Daftar CPNS, Pakai Akreditasi Tahun Lulus Atau Terbaru? Ini Penjelasannya
Kondisi yang sama terjadi di sejumlah jembatan kawasan Kecamatan Tadu Raya dan Kecamatan Kuala Pesisir atau arah dari dan ke Meulaboh, Aceh Barat.
Kondisi permukaan jalan lebih rendah hampir di seluruh lokasi jembatan pada jalur sepanjang tidak kurang 70 km tersebut mengakibatkan terganggu arus lalu lintas.
Pengendara kendaraan bermotor, baik roda empat dan dua harus bergerak sangat lamban di setiap lokasi jembatan. Sebab, jika dipaksakan bergerak cepat, maka kendaraan bergetar sangat keras.
Salah seorang warga Gampong Drien Tujoh, Kecamatan Tripa Makmur, H Muhammad Amin (64) menyebutkan, peristiwa penurunan badan hampir di seluruh lokasi jembatan lintasan Tripa Bawah, mulai terjadi sejak 4 tahun lalu.
Saat itu, katanya, julur arternatif tersebut menjadi lintasan angkutan dum truk isi muatan berat, yaitu batu gajah (bongkohan batu besar) kebutuhan material PLTU Nagan Raya.
Setelah dilindas berulang kali oleh muatan berat mengakibatkan permukaan jalan menjadi turun. Ditambah lagi dilalui truk berat lainnya.
Baca juga: VIDEO VIRAL Polisi Ganteng Disebut Mirip Ali Syakieb, Ini Fakta dan Sosok Bripda Mustakim
Baca juga: VIDEO Pencari Barang Bekas Asal Medan Meninggal di Mushalla Gampong Sukarejo Langsa Timur
Baca juga: Direktorat Jenderal Pajak Perpanjang Insentif Pajak Akibat Dampak dari Pandemi Covid-19
Selain itu, permukaan aspal lintasan Tripa Bawah, terjadi kerusakan parah di sejumlah lokasi.