Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Aksi pembegalan motor kembali terjadi. Kali ini kejadiannya di kawasan Gampong Jawa, Kecamatan Langsa, Kota Langsa, Kamis (25/3/2021).
Dua begal berupa pria dan wanita dewasa diduga pasangan suami istri atau pasutri itu membegal motor yang dikendarai dua anak di bawah umur.
Pasutri ini nekat merampas sepeda motor atau sepmor Honda Vario 150 warna merah nopol BL 5774 FZ yang dikendarai 2 anak di bawah umur itu pada siang bolong.
Aksi kriminal itu terjadi di siang bolong, sekitar pukul 12.00 WIB, di jalan belakang pintu sekitar SMA Negeri 3 Langsa, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota.
Korbannya adalah Gusti Nurafia (12), dan Wanda (9), merupakan warga di Gampong Meurandeh Teungoh, Kecamatan Langsa Lama.
Baca juga: Cara Diet Enak Tanpa Menyiksa, Salah Satunya Jangan Abaikan Sarapan
Baca juga: Penuntasan Jalan Ringroad di Aceh Barat Jadi Prioritas Tahun 2022
Baca juga: Program Peremajaan Sawit Rakyat di Subulussalam Capai 2.356 Hektare, Total Anggaran Rp 78 Miliar
Abang korban, Eko kepada Serambinews.com menceritakan, saat itu adiknya, Gusti Nurafia dengan temannya, Wanda, pergi dari rumah mengendarai sepmor Honda Vario warna merah dop ke arah Seulalah.
"Saat itu, adik saya mengajak temannya, Wanda, berangkat dari rumah untuk membeli makanan ke arah SMPN 9 Langsa di Gampong Seulalah Atas," ujarnya.
Tambah Eko, ketika adiknya sampai di Jalan Kebun Lama, korban distop oleh pelaku yang juga mengendarai sepmor di tengah jalan.
Saat itu 2 pelaku pria dan wanita yang diduga pasangan suami istri (pasutri) itu meminta korban agar mengantar mereka ke suatu tempat di daerah Gampong Jawa itu.
Alasan pelaku, mereka tak tahu jalan. Awalnya sempat korban menolaknya karena buru-buru harus membawa pulang makanan. Namun pelaku memaksa korban.
Baca juga: VIDEO Sopir Ngantuk, Truk Tabrak Tiang Lampu dan Median Jalan di Aceh Timur
Baca juga: Anti-Asia Meluas di AS, Pemilik Toko Kecantikan Asal Korea Dipukuli Sampai Berdarah-darah
Baca juga: Kemenkumham Diseminasi Perlindungan Kekayaan Intelektual di Aceh Utara, Begini Cara Dapat Hak Paten
Akhirnya korban dan temannya dengan masih mengendarai sepmor Vario alan di depan, dan pelaku mengikuti dari arah belakang.
Sesampainya di arah jalan sekitar SMAN 3 Langsa bagian belakang, pelaku yang lelaki berpostur tinggi hitam meminta korban agar berhenti.
Sedangkan teman pelaku yang wanita berpostur badan kecil, langsung pergi dengan sepmor yang mereka kendarai.
“Pada saat itu, kondisi jalan di sana agak sepi, hanya ada berapa anak sekolah yang melintas dengan sepmor,” ungkap Eko.
"Mungkin karena jalan daerah itu agak sepi, di sanalah pelaku melakukan aksinya memaksa mengambil sepmor Vario yang dibawa adik saya ini," sebut dia.
Baca juga: Rakor Litbang Bappeda Aceh, Dr Anton Widyanto: Banyak Hasil Penelitian Jadi Tumpukan Koleksi
Baca juga: Ardiko dan Latifah Wakili Aceh Singkil dalam Seleksi Paskibra Tingkat Provinsi Aceh
Baca juga: Ayah yang Cabuli 5 Putri Kandung di Medan Meninggal, Korban Pencabulan Ada yang Masih Balita
Menurut Eko, awalnya Gusti dan Wanda sempat melawan pelaku, mereka tidak mau melepas sepeda motornya.
Namun pelaku mendorong paksa hingga akhirnya pria tak dikenal itu berhasil membawa kabur sepmor Vario milik orang tua korban tersebut.
"Dengan kondisi ketakutan, adik saya dan temannya itu tidak mau melepas sepmor ketika diminta pelaku. Tapi namanya anak-anak, mereka tetap kalah dari orang dewasa," papar Eko.
Sebelumnya, timpal Eko, adiknya itu sudah diikuti pelaku dari arah jalan sebelum memasuki Kebun Lama tersebut, namun korban tak mengira mereka akan dibegal pelaku.
Kasus ini sudah dilaporkan oleh keluarga dan korban ke Polres Langsa,dan keluarga korban berharap pelaku cepat tertangkap supaya tak ada korban lain lagi.
Baca juga: Ratusan Warga Colorado Kenang 10 Korban Tewas Dibantai Oleh Ahmad Alissa
Baca juga: Adem! Begini Reaksi Perusahaan Sawit Saat Izin Lingkungan Dicabut Gegara Terkait Pencemaran Limbah
Baca juga: Gadis 21 Tahun Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel, Polisi Temukan Ini di Dekat Jasad Korban
"Apalagi di daerah jalan itu kabarnya memang sudah berapa kali terjadi perampasan sepmor, pelaku memilih mangsanya anak-anak karena lebih mudah dikerjai," tutup Eko.(*)