“Ke depan, lepas tugas seperti ini, juga kita laksanakan untuk pejabat lain yang memasuki masa pensiun. Sebagai bentuk penghargaan kita atas jasa mereka,” sebutnya.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah, Edi Kurniawan.
Ia juga mengapresiasi, perkembangan RSU Datu Beru, Takengon, selama beberapa tahun terakhir.
“Kita ketahui bersama, bahwa buah tangan dari dr Hardi Yanis, bisa membawa rumah sakit naik kelas. Dari tipe C, menjadi tipe B. Tentu menjadi kebanggan kita bersama,” ucap Edi Kurniawan.
Baca juga: Warkop di Banda Aceh Boleh Buka Hingga Jam 9 Malam, Tempat Ibadah tak Ditutup, Wajib Patuhi Protkes
Namun, sebut Edi Kurniawan, ini menjadi sebuah tantangan bagi direktur baru, agar bisa lebih baik dari sebelumnya.
Sehingga RSU Datu Beru Takengon, bisa lebih maju dan semakin dipercaya oleh masyarakat.
“Kita berharap, dr Hardi Yanis, tetap memberikan masukan untuk kemajuan rumah sakit karena beliu sudah berpengalaman.
Apalagi, di masa pandemi ini, sangat dibutuhkan tangan tangan terampil dan gesit dalam penanganan COVID-19,” harapnya.
Sepeninggal dr Hardi Yanis, kini jabatan Direktur RSU Datu Beru, Takengon diemban oleh Plt dr Gusnarwin sampai dengan selesaikan proses lelang jabatan yang akan dilaksanakan oleh Pemkab Aceh Tengah, dalam waktu dekat. (*)
Baca juga: Waspada! Balai Litbangkes Deteksi Varian Baru Virus Corona di Aceh