Bayi Meninggal Dibunuh

Ibu Bunuh Bayi Menyesal dan Sering Menangis, Mengaku Kesal Suami Kurang Peduli

Penulis: Khalidin
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu bunuh bayi - Sirwati (19), ibu muda asal Desa Pasar Rundeng, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam yang membunuh bayinya sendiri usia enam bulan, Kamis (8/7/2021). Pelaku telah diamankan ke Mapolres Subulussalam untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ibu muda ini menyesal telah bunuh bayinya dan sering menangis

Dia menggorok leher anak kandungnya itu di kamar lalu membuang pisau cutter ke dekat sumur belakang rumah.

Polisi pun sempat mengalami kendala mencari pisau cutter sebagai barang bukti pembunuhan karena kondisi lokasi berair.

Namun satu jam kemudian menemukan pisau cutter di belakang rumah dekat kamar mandi.

Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan ini dalam waktu sektar dua jam-an, sebuah prestasi gemilang.

Diketahui, pelaku awalnya sempat meminta bantuan tetangga untuk menutupi kasus tersebut jika dia adalah pelakunya.

Baca juga: Warkop di Banda Aceh Boleh Buka Hingga Jam 9 Malam, Tempat Ibadah tak Ditutup, Wajib Patuhi Protkes

Namun belakangan pelaku akhirnya mengakui kepada petugas dialah yang menggorok leher bayinya karena alasan depresi atas masalah rumah tangganya.

“Pelaku sempat meminta bantu tetangga biar tidak dibongkar sebagai pelaku yang membunuh bayinya, tapi setelah diintrogasi pelaku pun akhirnya mengakui kepada polisi dia yang membunuh anaknya,” terang Kapolres AKBP Qori Wicaksono.

Dikatakan pula, usai mengakui perbuatannya pelaku meminta polisi agar segera mengamankan dirinya ke Mapolres Subulussalam.

Ini demi menghindari hal tak diinginkan. Sebab pelaku takut adanya masalah lain yang dialami jika dia tidak segera ditangkap.

Kepada Satreskrim dan Polsek Rundeng yang turun menggelar Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pelaku menyatakan membunuh bayinya itu karena kesal pada suami.

Pelaku mengaku kesal pada suami karena merasa hanya dia yang mengurusi anaknya di saat kondisi sakit.

Sang suami dianggapnya tidak peduli terhadap kondisi sang anak sehingga membuat Sarwati menjadi gelap mata dan tega berbuat keji membunuh anaknya secara sadis. (*)

Baca juga: Pemerintah Kembali Revisi Aturan PPKM Darurat, Ini Aturan Terbaru

Baca juga: dr Hardi Yanis Pamit Setelah 13 Tahun Jabat Direktur RSU Datu Beru Takengon

Berita Terkini