Internasional

Utusan PBB Bertemu Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Buronan AS Berbandrol Rp 142 Miliar

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Utusan PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons

SERAMBINEWS.COM, KABUL - Utusan PBB untuk Afghanistan telah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Afghanistan.

Dia selama bertahun-tahun menjadi salah satu militan Islam paling dicari di dunia dan sekarang menjadi bagian dari pemerintah yang berusaha mencegah krisis kemanusiaan.

Pertemuan antara Deborah Lyons, Kepala Misi PBB di Afghanistan, dan Sirajuddin Haqqani berfokus pada bantuan kemanusiaan, kata Suhail Shaheen, juru bicara Taliban.

Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter pada Kamis (16/9/2021).

"Haqqani menekankan personel PBB dapat melakukan pekerjaan tanpa hambatan dan memberikan bantuan penting kepada rakyat Afghanistan," katanya.

Afghanistan sudah menghadapi kemiskinan dan kekeringan kronis.

Baca juga: India Melihat Taliban Sebagai Ancaman Baru di Kashmir

Dilansir Reuters, situasinya terus memburuk sejak Taliban mengambilalih Afghanistan 15 Agustus 2021.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada konferensi bantuan internasional minggu ini, warga Afghanistan sedang menghadapi saat yang paling berbahaya.

Misi PBB di Afghanistan mengatakan dalam pertemuan Rabu (15/9/2021), Lyons telah menekankan kebutuhan mutlak bagi semua personel PBB dan kemanusiaan di Afghanistan.

Dimana, dapat bekerja tanpa intimidasi atau halangan untuk memberikan bantuan vital dan melakukan pekerjaan untuk rakyat Afghanistan.

Taliban berulang kali menargetkan PBB selama misi militer pimpinan AS selama dua dekade di Afghanistan yang berakhir bulan lalu.

Dengan kekalahan memalukan pemerintah dukungan Barat oleh Taliban.

Baca juga: Utusan Afghanistan di PBB Tuduh Taliban Langgar Janji Melindungi Perempuan dan HAM

Dalam salah satu insiden paling berdarah, Taliban membunuh lima staf asing PBB dalam serangan terhadap sebuah wisma tamu di Kabul pada 2009.

Baru-baru ini, orang-orang bersenjata menyerang kompleks PBB di kota Herat pada Juli 2021 dengan granat berpeluncur roket.

Dimana, menewaskan seorang penjaga, sementara pengunjuk rasa di kota utara Mazar-i-Sharif pada 2011 menewaskan tujuh staf PBB.

Halaman
12

Berita Terkini