Polres Aceh Barat juga mengirimkan dua personelnya ke Cisarua untuk memastikan kondisi jamaah.
Kementerian Agama mengirim Mujib Roni dari Direktorat Bina Haji dan Umroh Khusus untuk menangani kasus tertundanya pemberangkatan jamaah umrah dari Aceh Barat dan Nagan Raya tersebut.
Baca juga: Dokter Ihsan Periksa Kesehatan Jamaah Umrah Asal Aceh Barat yang Tertahan di Bogor, Begini Hasilnya
"Kasus ini telah menjadi perhatian Kementerian setelah kami membaca postingan dari media," kata Mujib Roni.
Ketua Umum PPTIM, Muslim Armas bersama Tim Advokasi TIM juga memberi perhatian besar terhadap nasib jamaah dan terus mengawal para jamaah sampai diberangkatkan dan dikembalikan ke kampung halaman.
"Kita akan kawal saudara-saudara kita ini sehingga mereka tetap bisa berangkat dan pulang kembali dengan selamat ke kampung," kata Muslim Armas.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Panji Santoso, SIK, MSi mengirimkan dua personel Polres Aceh Barat, Ipda Boby Apriyudi, SH, dan Aipda Heri Azwan, didampingi aparat Polres Bogor ke Cisarua untuk memastikan kondisi para jamaah dalam keadaan baik dan tidak kurang suatu apa pun.
Teuku Zulfitri, AS atau Wali Bubon mewakili jamaah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada mereka.
"Alhamdulillah kami mendapat perhatian. Sebab sebelumnya kami berjuang sendiri di sini,” ungkapnya.
Baca juga: Tim Advokasi Jenguk Jamaah Umrah Asal Aceh di Cisarua
“Sekarang sudah ada perhatian dari bapak-bapak semua, terima kasih," kata Teuku Zulfitri.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada RT dan RW di lingkungan tempat para jamaah diinapkan oleh perusahaan.
"Kami dilayani dan diperhatikan dengan baik oleh RT, RW, Babinsa dan masyarakat di sini," ujar Teuku Zulfitri.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PPTIM, Muslim Armas menyerahkan bantuan dalam bentuk uang tunai untuk menambah biaya para jamaah.
Baca juga: PT Tanur Pecat Kepala Perwakilan Meulaboh, Buntut Telantarnya 26 Jamaah Umrah Aceh Barat di Bogor
Sebab, setelah 23 hari berada di Cisarua tentu sudah mengeluarkan biaya banyak.(*)