Kepincut pandangan pertama, ternyata Asib semakin intens menghubungi Syarifah dan mengajak gadis 24 tahun itu untuk berumah tangga. Namun ia menolak ajakan tersebut.
“Saya bilang kalau saya tidak bisa nikah karena engga tau dia siapa,” sebutnya.
Syarifah pun berusaha menghindar dengan cara memblokir nomor Asib Ali serta menghapus aplikasi WhatsApp selama sebulan dari ponselnya.
“Saya tau ini udah engga benar. Saya block dia. Tapi dia chat pakai nomor lain dan chat terus. Lalu saya hapus WhatsApp selama satu bulan. Karena engga mau ganggu saya terus dan saya ngalah” terangnya.
Berharap Asib Ali telah melupakannya, Syarifah kemudian menginstal kembali aplikasi WhatsApp dan ternyata chat dari Asib masuk.
“Dia nangis-nangis dan bilang cinta (ke saya). Jadi saya kasihan lihat dia nangis-nangis gitu,” ungkap Syarifah.
Baca juga: Syarifah Ceritakan Perjuangan Pemuda India: Nyamar Jadi Wanita, Nyatakan Cinta hingga Ngiris Tangan
Kasihan itu bertambah ketika dia menyaksikan tangan Asib diiris-iris hingga mengeluarkan darah.
“Saya punya bukti kalau dia itu ingiris-ngiris tangannya sampai berdarah-darah. Saya sebagai wanita kasihan. Makanya saya balas chat dia,” sebut Syarifah.
Terkait hubungan asmara dirinya dengan Asib yang sudah berlangsung selama satu tahun ini, Syarifah pun menjelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi.
Terus terang, ia mengaku keinginannya untuk membalas chat dan intens berkomunikasi dengan pemuda India itu awalnya karena kasihan.
Apalagi, kata Syarifah, Asib sampai mengeluarkan ancaman mau bunuh diri ketika dia mau menghapus atau memblokir komunikasi.
“Mau engga mau harus saya jalani. Jujur saya tertekan selama satu tahun itu, di sisi lain saya gak bisa cerita sama orang tua, saya juga kasihan sama orang tua,” ucap gadis berusia 24 tahun ini.
Sehingga Asib Ali memutuskan ke Indonesia untuk mengejar cintanya.
Namun keluarga Syarifah menolak Asib sebagai menantunya, karena pertimbangan jarak antara dua keluarga yang berjauhan.
Bahkah pihak keluarga Syarifah tidak mengetahui lebih jauh seperti apa Asib Ali dan tradisi di keluarga Syarifa untuk tetap menjaga nasab dalam pernikahan.
Karena kejadian ini, ia mengaku banyak mendapat komentar negatif dari netizen.
Padahal, netizen sama sekali tak tahu masalah antara dirinya dan pemuda India bernama Asib Ali tersebut
"Orang-orang hanya menghakimi saya tanpa tau cerita sebenarnya," ucap Syarifah.
Ia mengaku, tertekan selama kasusnya viral di media sosial. "Jujur saya merasa tertekan," ucapnya.
Ia berharap, para netizen tidak keterlaluan dalam memberikan komentar.
"Tolong jangan cuman dengarkan satu pihak saja," ujar Nisa.
Baca juga: Lamaran Pemuda India Ditolak, Keluarga Jodohkan Syarifah dengan Imam Masjid, Uang Panai Rp 50 Juta
Tetangga Ungkap Sifat Asli Syarifah
Kisah seorang pemuda India bernama Asib Ali Bhore (24) kini sedang hangat diperbincangkan oleh warga Indonesia.
Kisahnya mendadak viral setelah tekadnya untuk melamar gadis pujaanya di Wajo, Sulawesi Selatan ditolak mentah-mentah oleh calon ibu mertua.
Padahal, Asib rela menempuh perjalanan panjang dari Uttar Pradesh, India untuk menemui gadis yang telah dipacarinya selama setahun itu.
Namun saat tiba Desa Watangrumpia, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, niatan Asib untuk melamar gadis bernama Syarifah Haerunnisa alias Nisa harus pupus.
Kedatangan Asib malah ditolak mentah-mentah oleh ibu kandung Nisa.
Syarifah Haerunnisa (24), dan keluarga menolak lamaran Asib Ali Bhore yang datang ke Wajo pada Sabtu (18/2/2023) lalu.
Padahal Syarifah dan Asib Ali sudah menjalin hubungan selama setahun.
Mendengar kabar kisah Asib ditolak calon ibu mertua, membuat para tetangga Syarifah di Desa Watangrumpia terkejut.
Mereka tak menyangka bahwa Syarifah dan keluarganya yang menolak lamaran Asib akan viral dan menjadi perbincangan warga Indonesia.
Wiwi, tetangga Syarifah yang dikonfirmasi Tribun-Timur.com pada Rabu (22/3/2023) membenarkan hubungan asmara Syarifah dengan pemuda India tersebut.
Ia menyebut, keduanya telah menjalin hubungan selama satu tahun terakhir.
"Kalau hubungannya dengan orang India sudah satu tahun, tapi belum menyangka bisa seviral ini," kata Wiwi saat dikonfirmasi.
Ditanya tentang sifat kesehaian Syarifah, Wiwi mengatakan bahwa Syarifah kesehariannya dikenal pediam dan baik terhadap warga.
Bahkan Wiwi mengungkapkan Syarifah sering beribadah dan banyak menghabiskan waktu di rumah saja.
"Jujur, Nisa (Syarifah) itu orangnya baik, jarang keluar rumah, rajin sholat, bahkan terkenal solehah di kampung," ujarnya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika/Agus Ramadhan)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS