Komplotan Ayah dan Anak Retas Ponsel Kapolda Jateng Bermodus APK, Pernah Raup Rp1,5 Miliar Sebulan

Polda Jateng akhirnya membeberkan kasus perentasan smartphone milik Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dengan tersangka RJ dan Iw.

Editor: Faisal Zamzami
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Dua tersangka utama peretasan handphone Kapolda Jateng RJ (dua dari kiri) dan IW (dua dari kanan) warga asal Kayu Ara, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan. Mereka adalah ayah dan anak yang belajar otodidak untuk meretas handphone Kapolda Jateng. Hasil meretas beromzet hingga miliaran rupiah, di kantor Ditreskrimsus, Kota Semarang, Selasa (8/8/2023). 

SERAMBINEWS.COM, SEMARANG -  Ponsel milik Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi diretas. 

Para tersangka yang ditangkap sebanyak empat pria meliputi RJ (22) dan IW (42) warga Kayu Ara, Tulung Selapan,  Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.

Keduanya diketahui merupakan ayah dan anak ditangkap di Sumatera Selatan (Sumsel) Minggu (30/7/2023).

Dua tersangka lainnya masing-masing berinisial HAR warga Tisnogambar, Bangsalsari, Jember, Jawa Timur dan RD asal Pasir Wangi, Garut, Jawa Barat.

Polda Jateng akhirnya membeberkan kasus perentasan smartphone milik Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dengan tersangka RJ dan Iw.

Setiap bulan, mereka bisa meraup uang Rp200 juta melalui peretasan itu.

Bahkan pernah mendapatkan uang Rp1,5 miliar dalam satu bulan.

Uang hasil meretas para korban digunakan para tersangka untuk membeli dan membangun sejumlah aset seperti kendaraan dan rumah mewah.

 Terkait harta hasil kejahatan itu, Polda Jateng akan melakukan penyitaan.

"Nanti ada penyitaan termasuk rumah mewahnya," kata Dirreskrimsus Polda Jateng Kombes Dwi Subagio di Kantor Ditreskrimsus Polda Jateng, Kota Semarang, Selasa (8/8/2023).

Ditambahkan Dwi, dua tersangka ayah dan anak tersebut mengaku, belajar meretas dengan modus APK belajar dari ototidak.

"Saya belajar otodidak dari kawan-kawan," ujar tersangka RJ (22).

Tersangka lainnya IW (42) mengatakan, tugasnya hanya membantu anaknya yakni menginputi nomor calon korban.

"Hanya input," jelasnya.

Pelaku  tidak mengetahui bahwa yang diretas adalah milik Kapolda Jawa Tengah karena nomer kapolda ada di grup itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved