Pembunuhan Mahasiswa di Jeulingke

Ini Motif Pembunuhan Mahasiswa di Jeulingke, Pelaku Ingin Curi HP Korban untuk Modal Pulang Kampung

Penulis: Indra Wijaya
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama pada Senin (12/10/2024), menggelar konferensi pers terkait kasus pembunuhan mahasiswa di Jeulingke.

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Motif pembunuhan seorang mahasiswa di kos-kosan kawasan Lr Cendana, Desa Jeulingke, Banda Aceh pada Sabtu (19/10/2024), terungkap. 

Pelaku yang juga kepepet perlu uang untuk modal menghadiri maulid nabi di kampung halamannya di salah satu desa di Kecamatan Peudada, Bireuen, nekat mencuri HP di kamar korban.

Saat akan beraksi, pelaku rupanya melihat korban sedang tertidur.

Takut korban tiba-tiba bangun, pelaku kemudian memilih mengakhiri nyawa Dihayul (20), mahasiswa asal Meulaboh, Aceh Barat dengan menusuk leher korban dengan pisau. 

Hal itu terungkap usai polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku berinisial ZU (20), pada Minggu (20/10/2024) dini hari WIB, di Asrama Mahasiswa Peudada, Banda Aceh. 

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Fahmi Irwan Ramli melalui Kasat Reskrim, Kompol Fadillah Aditya Pratama mengatakan, bahwa motif pelaku dikarenakan faktor ekonomi. 

Di mana saat kejadian, pelaku hendak pulang ke kampung halamannya untuk menghadiri perayaan maulid.

Namun, pelaku tidak memiliki uang untuk pulang kampung. 

Pelaku juga sempat pergi ke rumah saudaranya di Kajhu, Kecamatan Baitussalam, untuk meminta sejumlah uang. 

“Namun dia tidak diberikan uang. Sehingga ia berencana untuk mencuri HP di kos korban,” kata Fadillah saat konferensi pers di Lapangan Indoor Polresta Banda Aceh, Senin (21/10/2024).

Diketahui bahwa pelaku pernah bermain ke kos korban, beberapakali setahun yang lalu. 

Di mana pelaku pergi ke kos tersebut bersama teman adik korban. 

“Artinya, pelaku hanya kenal dengan korban melalui teman adik korban. Dan dia hanya datang kos tersebut beberapa kali setahun yang lalu,” ungkapnya.

Dikatakan Fadillah, berdasarkan keterangan adik korban, Fidhaul Fuadi (19), bahwa sekitar pukul 08.00 WIB, dirinya masih sempat berkomunikasi dengan korban. 

Halaman
123

Berita Terkini