Menurutnya, Rohingya telah dipastikan hilang dari penampungan sementara Aceh Selatan secara keseluruhan.
Laporan Ilhami Syahputra | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM,TAPAKTUAN - 152 etnis Rohingya yang sempat menggegerkan masyarakat Aceh Selatan karena kedatangannya sempat menjadi isu trend dan diliput oleh media lokal, nasional hingga media berbahasa asing.
Sebab, saat itu masyarakat dengan getol melakukan penolakan atas keinginan pendaratan etnis Rohingya yang diprakarsai UNHCR, IOM dan yayasan lainnya yang berlatar belakang lembaga kemanusiaan.
Sebelum kapal lokal pengangkut Rohingya ditemukan, sesosok jasad wanita Rohingya terapung di kawasan pelabuhan Labuhanhaji Aceh Selatan, pada Kamis (17/10/2024).
Keesokannya kapal ikan bernama KM Bintang Raseki dengan nomor lambung GT. 38, No 227/QQG ditemukan dengan kondisi terombang ambing di perairan Labuhanhaji Aceh Selatan, nakhoda dan ABK menghilang, hanya tinggal ratusan Rohingya dengan mimik wajah memelas untuk didaratkan.
Namun masyarakat menolak keras, tak tinggal diam UNHCR melakukan serangkaian koordinasi demi kemanusiaan agar Rohingya diberikan izin mendarat.
Mulailah dilakukan rapat koordinasi pada Jumat (23/10/2024), Diketahui hasil kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, Polres Aceh Selatan, Kodim 0107/ Aceh Selatan, Imigrasi, UNHCR dan IOM dengan unsur masyarakat, imigran Rohingya tersebut hanya ditampung sementara atau selama tujuh hari di Terminal Type C Labuhan Haji.
Artinya, penampungan sementara itu sudah berakhir pada 1 November 2024 dan selanjutnya harus dipindahkan dari daerah Labuhan Haji Raya.
Baca juga: 116 Rohingya Kembali Mendarat di Aceh Timur
Akhirnya masyarakat luluh, Rohingya diizinkan mendarat pada Kamis (24/10/2024) dan ditampung sementara di Terminal C Labuhanhaji, media kembali melakukan tugasnya, mengabarkan kepada dunia bahwa Rohingya telah mendarat di Aceh Selatan.
Ternyata tak berlangsung lama, masyarakat yang memegang perjanjian penampungan sementara dengan syarat itu, melakukan relokasi Rohingya ke ibu kota Aceh Selatan, tepat pada sore hari, ratusan Rohingya diturunkan di alun-alun ibukota Naga.
Pantauan Serambinews.com, Rabu (6/11/2024) imigran Rohingya tersebut dibawa menggunakan lima truk dari Labuhan Haji menuju kantor Bupati Aceh Selatan di Tapaktuan.
Setelah rombongan imigran Rohingya tiba, pintu gerbang kantor Bupati Aceh Selatan tertutup, sehingga ditempatkan sementara di alun-alun depan kantor Bupati Aceh Selatan
Namun malamnya, Rohingya kembali diangkut ke Kutaraja dengan tujuan Kantor Kemenkumham Aceh.
Sesampai di ibukota provinsi Aceh pada Kamis (7/11/2024), drama penolakan kembali terjadi.