Jika hendak memasak tempe untuk esok hari, Anda bisa dimasukkannya terlebih dahulu ke dalam chiller.
Akan tetapi, penyimpanan di chiller nantinya juga dapat menimbulkan perubahan dalam segi rasa, tekstur, dan warna.
Untuk itu, Agung menyarankan untuk membungkus tempe dengan plastic wrap sebelum disimpan dalam chiller.
Selain itu, pastikan tidak ada lubang dan kedap udara. Hal ini dilakukan supaya tidak timbul bintik-bintik air yang bisa merusak tekstur tempe.
"Lalu juga tidak disarankan menyimpan tempe di dalam freezer. Sebab tempe akan beku dan ketika tempe dikeluarkan dari freezer warnanya akan berubah menjadi hitam-hitam dan agak busuk," jelas Aguk.
Agus mengatakan, apabila hendak menyimpan tempe dalam freezer lebih baik simpan selama sehari dan tidak disarankan untuk menyimpannya selama berhari-hari.
Sedangkan, untuk penyimpanannya di chiller direkomendasikan tak lebih dari tiga hari.
Kemudian, tempe yang keluar dari chiller atau freezer, lebih baik didiamkan di ruang terbuka sekitar 10-15 menit atau sampai suhunya sama dengan suhu ruangan.
Ini dilakukan dengan tujuan supaya tekstur tempe bisa kembali normal dan tak terlalu keras.
2. Kukus tempe agar fermentasi berhenti
Cara menyimpan tempe agar tahan lama dan tidak mudah busuk, yakni dikukus terlebih dahulu agar proses fermentasinya berhenti.
Hal ini dilakukan supaya kedelai tidak terus berkembang dan tempe tidak menjadi busuk karena over-cooked.
Setelah itu, tempe bisa dikemas dan disimpan dalam kulkas atau freezer.
3. Simpan tempe dalam keadaan utuh
Dikutip dari Kompas.com (14/11/2022), cara menyimpan tempe agar lebih tahan lama selanjutnya yakni dengan menyimpannya dalam keadaan masih utuh.