Hari Raya Idul Fitri

'Digoda' Rendang hingga Opor Ayam Saat Lebaran, Begini Tips Konsumsinya agar Tetap Sehat

Penulis: Gina Zahrina
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI masakan Rendang. 'Digoda' Rendang hingga Opor Ayam Saat Lebaran, Begini Tips Konsumsinya agar Tetap Sehat .

SERAMBINEWS.COM - Lebaran adalah momen yang sangat dinantikan oleh banyak orang, bukan hanya karena kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan sahabat, tetapi juga karena hidangan khas yang hanya bisa dinikmati saat Lebaran.

Rendang, opor ayam, gulai kambing, ketupat, serta aneka kue kering seperti kastengel, putri salju, dan nastar menjadi menu yang tak boleh terlewatkan.

Namun, banyak orang khawatir bahwa menikmati makanan-makanan lezat ini dapat menyebabkan berat badan naik.

Lalu, bagaimana cara agar kita tetap bisa menikmati hidangan Lebaran tanpa merasa bersalah atau khawatir berat badan melambung?

Menurut Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum., seorang Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat yang dilansir dari Kompas, kuncinya terletak pada dua hal: porsi yang sesuai dan pemilihan bahan makanan yang sehat.

Hidangan Lebaran memang penuh dengan kalori, tetapi jika kita tahu cara mengatur porsi dan memilih bahan yang tepat, kita tetap bisa menikmatinya tanpa khawatir efek buruk bagi tubuh.

Baca juga: 50 Pickup Line Ucapan Lebaran Idul Fitri Unik untuk Caption Story WhatsApp, Instagram, dan Facebook

Sesuaikan Porsi dengan Kebutuhan Kalori Harian

Setiap orang membutuhkan kalori yang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi tubuh.

Secara umum, kebutuhan kalori harian seseorang berkisar antara 1.500 hingga 2.000 kkal. Namun, hanya menghitung kalori saja tidak cukup. Kualitas makanan yang kita konsumsi juga sangat penting.

Ini artinya, meskipun kita masih bisa menikmati hidangan yang mengandung kalori tinggi, kita harus memastikan bahwa makanan tersebut memberikan manfaat.

Selain memberikan manfaat kita juga harus memastikan tidak hanya sekadar kalori kosong yang bisa mempengaruhi kesehatan.

Sebagai contoh, sepiring nasi putih dengan berat 150 gram mengandung sekitar 270 kkal, yang sudah cukup untuk memberi energi.

Ditambah seporsi opor ayam (200 gram) dengan 392 kkal dan seporsi rendang sapi (100 gram) yang mengandung 193 kkal, maka total kalori yang masuk ke tubuh adalah 855 kkal.

Baca juga: Nikmati Kelezatan Resep Opor Ayam Spesial Lebaran, Bikin Santap Lebaran Semakin Istimewa!

Jika ditambah dengan satu potong kue kering seperti kastengel (21 kkal), satu putri salju (23 kkal), dan satu nastar (75 kkal), total kalori yang kita konsumsi baru sekitar 992 kkal.

Jumlah ini masih dalam batas aman dan tidak melebihi 2.000 kkal, yang merupakan kebutuhan kalori harian rata-rata.

Artinya, kamu masih bisa menikmati hidangan Lebaran, bahkan dengan hidangan utama dan kue-kue khas Lebaran, tanpa khawatir kelebihan kalori. Namun, yang perlu diperhatikan adalah porsi dan konsumsi makanan lainnya.

Jangan sampai kamu menambah porsi nasi, opor ayam, atau kue kering secara berlebihan karena bisa saja kalori yang masuk lebih banyak dari yang seharusnya.

Hindari Bahan Makanan yang Tidak Sehat

Selain mengatur porsi makan, Dr. Tan juga menekankan pentingnya memilih bahan makanan yang sehat.

Banyak makanan Lebaran yang menggunakan bahan-bahan yang diproses secara berlebihan atau mengandung bahan yang kurang baik bagi tubuh, seperti gula rafinasi dan lemak jenuh.

Baca juga: 10 Menu Lebaran yang Wajib Ada di Meja Makan Idul Fitri Nikmati Keberagaman Rasa di Setiap Sajian

Makanan yang mengandung gula rafinasi atau bahan ultra-proses biasanya tinggi kalori namun rendah nutrisi.

Gula rafinasi, yang ditemukan pada banyak produk makanan dan minuman kemasan seperti soda, kue, permen, dan es krim, dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu obesitas serta penyakit jantung.

Gula rafinasi diproduksi melalui proses panjang yang menghilangkan sebagian besar nutrisi alami, seperti serat, vitamin, dan mineral.

Akibatnya, konsumsi gula rafinasi dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, Dr. Tan menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula rafinasi berlebihan.

Selain itu, bahan makanan ultra-proses yang mengandung banyak garam, gula, dan lemak, juga bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Baca juga: Sajian Spesial Lebaran Idul Fitri, Resep Opor Ayam Putih ala Chef Devina Hermawan, Enak Mudah Dibuat

Makanan jenis ini, seperti camilan instan, makanan cepat saji, dan minuman manis, sering kali menyebabkan penambahan berat badan yang cepat, serta meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi.

Oleh karena itu, Dr. Tan menganjurkan untuk memilih makanan yang lebih alami dan minim proses, yang lebih sehat dan bergizi.

Perhatikan Kandungan Lemak Jenuh

Lemak jenuh adalah salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan dalam daging merah, produk olahan susu, serta makanan yang digoreng atau dimasak dengan minyak berlebihan, seperti rendang.

Lemak jenuh ini berisiko meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah dan bisa memicu penyakit jantung, stroke, serta obesitas.

Meskipun demikian, bukan berarti kamu harus menghindari hidangan khas Lebaran seperti rendang, tetapi penting untuk memperhatikan porsinya.

Jika kamu ingin tetap menikmati rendang atau hidangan berlemak lainnya, usahakan untuk tidak makan berlebihan.

Baca juga: Sambut Lebaran, Ini 50 Link Twibbon Ucapan Selamat Idul Fitri 2025, Cukup Pasang Foto Lalu Sebarkan

Cobalah untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang rendah lemak jenuh, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan yang kaya akan asam lemak omega-3 yang lebih baik bagi tubuh.

Sebagai alternatif, kamu juga bisa memasak rendang dengan cara yang lebih sehat, misalnya dengan mengurangi jumlah santan atau memilih bahan-bahan yang lebih segar.

Pilih Makanan Berkualitas

Intinya, Dr. Tan menekankan pentingnya memilih makanan yang berkualitas, bukan hanya yang mengenyangkan.

Makanan berkualitas adalah makanan yang terbuat dari bahan alami, tanpa bahan kimia tambahan, pengawet, atau proses yang berlebihan.

Makanan seperti ini tidak hanya memberikan rasa kenyang, tetapi juga kaya akan nutrisi yang diperlukan tubuh, seperti vitamin, mineral, serat, dan protein.

Sebagai contoh, hidangan seperti sayuran rebus atau dipanggang, buah segar, atau sup ayam tanpa krim, bisa menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan makanan yang mengandung banyak lemak jenuh atau bahan olahan.

Menjaga asupan makanan berkualitas akan memastikan tubuh mendapatkan energi yang cukup tanpa harus khawatir tentang dampak buruk bagi kesehatan.

Baca juga: Resep Kue Bolu Kukus Keju Cokelat Mudah dan Lezat untuk Menyambut Lebaran 2025

Jaga Keseimbangan Antara Kalori Masuk dan Kalori Keluar

Pada akhirnya, kunci utama adalah menjaga keseimbangan antara kalori yang masuk ke tubuh dan kalori yang dibakar melalui aktivitas fisik.

Jika kamu tahu bahwa kamu akan makan lebih banyak selama Lebaran, pastikan untuk tetap aktif, misalnya dengan berjalan kaki setelah makan atau melakukan olahraga ringan.

Ini akan membantu membakar kalori ekstra yang masuk ke tubuh dan menjaga berat badan tetap stabil.

Lebaran adalah waktu yang penuh kebahagiaan, dan kamu berhak untuk menikmati momen tersebut dengan santapan lezat.

Namun, penting untuk tetap bijak dalam memilih porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi.

Dengan begitu, kamu bisa merayakan Lebaran dengan sehat dan bahagia, tanpa khawatir berat badan naik atau masalah kesehatan lainnya.

Jadi, nikmati hidangan Lebaran, tapi tetap jaga pola makan yang seimbang dan sehat!

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Berita Terkini