Reuni UGM Jokowi Dituding Setting-an, Projo: Mereka Tolak Fakta, Dukung Narasi Sendiri
SERAMBINEWS.COM- Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali menjadi sorotan publik usai menghadiri acara reuni ke-45 angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Acara tersebut digelar di Aula Integrated Forest Farming Learning Center, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Kehadiran Jokowi dalam reuni ini menjadi momen hangat bagi rekan-rekan seangkatannya, sekaligus menjadi penegasan atas latar belakang pendidikannya yang kerap menjadi bahan spekulasi di ruang publik.
Meski begitu, sebagian pihak masih tetap melontarkan keraguan terhadap keaslian ijazahnya, meskipun bukti-bukti formal dan kehadiran langsung di acara kampus terus menunjukkan sebaliknya.
Baca juga: Reuni UGM Disorot Tajam: Sosok Mulyono, Teman Jokowi, Dicurigai sebagai Wakidi Calo Bus
Tanggapan Projo: Reuni Bukti Nyata Jokowi Alumni UGM
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Fredy Damanik, mengungkapkan bahwa Jokowi sama sekali tidak merasa terganggu dengan isu tersebut.
Dalam suasana akrab di acara reuni, Fredy menyampaikan bahwa Jokowi justru menanggapi tudingan ijazah palsu itu dengan santai, bahkan menganggapnya sekadar lelucon.
"Dalam sambutannya, kelihatan Pak Jokowi menjadikan tudingan ijazah palsu hanya sebagai guyonan. Jadi memang sejak awal, Pak Jokowi tidak pernah menganggap tudingan ijazah palsu sebagai beban, karena semua ijazahnya memang asli dan dipegangnya," ujar Fredy kepada Kompas.com, Minggu (27/7/2025) dikutip via Kompas.com (28/7/2025).
Meski Joko Widodo telah hadir langsung dalam acara reuni, masih ada pihak-pihak yang terus mempertanyakan keaslian ijazahnya.
Fredy menyampaikan bahwa acara reuni alumni seharusnya menjadi bukti nyata yang semakin menguatkan keyakinan masyarakat, terutama bagi mereka yang masih menyimpan keraguan terhadap latar belakang pendidikan Jokowi.
Baca juga: Tuduhan ‘Partai Biru’ Jadi Dalang Dibalik Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Demokrat Bilang Begini
Fredy menyayangkan masih adanya kelompok yang tetap bersikukuh memainkan isu ijazah palsu, meski berbagai fakta dan kesaksian telah disampaikan secara terbuka.
Ia menilai, kehadiran Jokowi dalam pertemuan alumni bukan hanya membuktikan keterlibatannya sebagai bagian dari angkatan tersebut, tetapi juga sebagai wujud keterbukaan terhadap publik.
Tudingan Tak Berhenti, Fredy: Mereka Tolak Fakta
Namun demikian, menurut Fredy, mereka yang sudah terlanjur memiliki prasangka negatif cenderung tetap menolak untuk menerima fakta-fakta yang ada.
Ia menyebut, kelompok ini bahkan berpotensi membalikkan narasi demi mempertahankan tudingan yang telah lama mereka bangun.
"Malah mereka akan membangun narasi negatif dan menyerang Pak Jokowi. Misalnya mereka akan mengatakan pertemuan alumni tersebut sebagai setting-an permintaan Pak Jokowi. Intinya mereka tidak akan pernah menerima fakta, saksi, bukti dan kebenaran yang mendukung kebenaran dan keaslian ijazah Pak Jokowi," ujar Fredy.