Sinergi lingkungan dan kebijakan, yaitu keberhasilan menopang tiga pilar tersebut tidak terlepas dari komponen pendukung yang disoroti Prof Apridar selaku mantan rektor Universitas Malikussaleh, Aceh Utara. Lingkungan yang islami diciptakan dengan sengaja: musala yang aktif digunakan tidak hanya untuk shalat wajib, tetapi juga kajian singkat dan zikir pagi; pepohonan rindang menciptakan ketenangan belajar; dan perpustakaan menyediakan literatur teknik dan keislaman.
Ekstrakurikuler tahfiz dan hadrah menjadi saluran pengembangan diri dan kecintaan pada syariat. Peran guru sebagai pendidik sekaligus pembina akhlak ditingkatkan melalui pelatihan pedagogi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam dan etika profesi mekanik di sekolah ini. Dukungan pemerintah daerah, terutama dalam hal regulasi dan fasilitas’ teaching factory’ yang memadai, serta sinergi dengan MPU dalam memberikan pembinaan spiritual, sangat diharapkan untuk memperkuat model ini. Program ‘parenting’ islami untuk wali murid juga dapat memperkuat pendidikan akhlak dari rumah.
Indikator sukses di sekolah ini lebih dari sekadar terserap di dunia industri. Keberhasilan SMK Beringin, selaras dengan pandangan Prof Apridar, tidak boleh diukur semata oleh angka serapan kerja, walaupun itu penting. Indikator hakikinya terpancar pada akhlak lulusan.
Benih harapan di Aceh
SMK Beringin Lhokseumawe adalah bukti bahwa konsep pendidikan Aceh berbasis Tiga Pilar Tauhid, Akhlak, dan Ilmu Bermanfaat bukanlah utopia. Konsep cerdas tersebut dapat diwujudkan, bahkan dalam konteks pendidikan vokasi yang sarat dengan tantangan teknis dan tuntutan pasar.
Sekolah ini telah melangkah lebih dini, menyiapkan lulusan yang tidak hanya ‘skillful’ tangan (terampil secara teknis), tetapi juga ‘skillful’ hati (piawai menjaga iman dan akhlak).
Di bawah rindangnya pohon beringin, di depan tenangnya waduk Lhokseumawe, benih-benih generasi paripurna Aceh sedang disemai. Mereka adalah calon-calon mekanik yang paham rangkaian mesin dan rangkaian doa, yang paham membaca kode error ECU dan mahamembaca ayat-ayat kauniah, yang jujur dalam diagnosis kerusakan dan jujur dalam meniti jalan hidup.
SMK Beringin, dengan komitmennya menyelaraskan keahlian profesional dan ketangguhan karakter, tidak hanya menyiapkan tenaga kerja, tetapi juga sedang membangun pilar-pilar peradaban Aceh yang rahmatan lil 'alamin, dimulai dari bengkel sepeda motor. Inilah jalan panjang menuju mercusuar peradaban Islam dari Aceh, yang dimotori oleh generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak, siap menghidupkan mesin kemajuan dengan hati yang tunduk pada Ilahi.