Aksi Demo di Lhokseumawe Damai, Begini Pendapat Ketua DPRK Faisal

Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Demonstrasi seringkali identik dengan potensi kericuhan. 

Namun saja, aksi unjuk rasa mahasiswa di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, yang menolak kenaikan PBB-P2 dan kebijakan pemerintah lainnya pada Senin (1/9/2025) kemarin, menjadi contoh keberhasilan menyampaikan aspirasi tanpa kekerasan. 

Aksi demo kemarin itu berjalan damai, tertib, dan tenteram, tanpa ada insiden kekerasan apa pun. 

Apalagi, tidak lama setelah datang pendemo, Ketua DPRK Lhokseumawe, Faisal bersama Wali kota Lhokseumawe, Dr Sayuti Abubakar, langsung menemui para mahasiswa.

Dua pimpinan daerah itu dengan serius mendengarkan tuntutan pendemo.

Lalu tanpa banyak alasan langsung menyetujui tuntutan pendemo, termasuk langsung meneken petisi sambil duduk di badan jalan bersama pada pendemo.

Baca juga: Aksi Demo Berlansung Tertib, Ketua DPRK Banda Aceh Apresiasi Mahasiswa dan Rakyat Aceh

Ketua DPRK Lhokseumawe, Faisal, Selasa (2/9/2025), menjelaskan, saat pendemo datang untuk menyampaikan aspirasinya, maka dia selaku wakil rakyat langsung hadir ke tengah-tengah mereka.

"Lalu mendengar aspirasi mereka. Sehingga aspirasi mereka langsung kita terima karena ini memang permintaan rakyat," katanya.

Khusus terkait tuntutan tidak ada kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB), menurut Faisal, ini memang keinginan rakyat Kota Lhokseumawe.

"Jadi kita langsung menyetujui dan meminta Pemko Lhokseumawe untuk melakukan evaluasi,” ucap dia. 

“Bahkan, pada Selasa hari ini, kita sudah datang ke BPKAD guna memastikan hal tersebut,” beber Faisal. 

Baca juga: Pria Berambut Cepak Susupi dan Jadi Provokator dalam Aksi Demo di Medan, Pendemo: Dia Ngaku Intel

“Hasilnya, memang sudah tidak ada lagi kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di Lhokseumawe," tegasnya.

Terkait masalah tunjangan, Faisal juga memastikan tidak ada penambahan di DPRK Kota Lhokseumawe.

Faisal memaparkan, bahwa  saat demo berlangsung, dia tetap berkomunikasi secara intens dengan mereka.

Dia juga mengapresiasi kepada para pendemo. 

Di mana saat dibuka ruang dialog, tidak memaksakan diri dan mereka sangat menjaga agar tidak ada provokasi yang datang.

Baca juga: Indonesia Pernah 2 Kali Berlakukan Darurat Militer, Mungkinkan Diterapkan Lagi Jika Demo Meluas?

"Kami sangat mengapresiasi. Kami sangat nyaman berkomunikasi," katanya. 

Lanjut Faisal, aksi yang berlangsung damai dan tertib pada Senin kemarin, pastinya sudah menjadi barometer terbaik. 

Karena tidak ada kekerasan dan tidak ada kericuhan.

"Mereka datang dengan aman, membawa pesan damai. Murni aspirasi dari masyarakat," katanya.

Jadi kondisi seperti ini diharapkan agar tetap dijaga ke depannya. 

Disaat ingin menyampaikan aspirasinya, tetap mengedepankan aksi damai. 

"Ini menjadi contoh yang baik, sehingga bisa dipertahankan ke depannya," harap Faisal.

Ditambahkan dia, bila ke depannya ada perwakilan masyarakat atau perwakikan mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi, maka pihaknya siap menerima.

Baca juga: VIDEO - Presiden RI, Prabowo Subianto Bahas Dalang Kerusuhan Demo

 "Karena kami perlu terus menerima masukan, perlu kritikan,” ungkap Kerua DPRK Lhokseumawe. 

“Kami tidak menutup pintu, bahkan bila ingin bertemu, tidak cuma di kantor, di warung kopi pun kami siap," demikian Faisal.

Sebagaimana diketahui, massa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pasee pada Senin (1/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB, melakukan aksi demo di depan Gedung DPRK Lhokseumawe.

Tahapan demo itu pun berlangsung sekitar 2 jam.

Setelah menyampaikan aspirasi dan tuntutan, para pendemo pun membubarkan diri secara tertib.

Baca juga: VIDEO - Akun Facebook-nya Lenyap Setelah Curhat Ingin Join Aksi Mahasiswa Demo DPR RI

Seluruh tahapan aksi kali ini pun berlangsung secara damai dan tertib, tanpa ada insiden apa pun.(*)