Berita Aceh Singkil

Muara Kuala Baru Sudah Bisa Dilintasi Nelayan, Pohon Tumbang belum Bersih Seluruhnya 

"Belum selesai total tapi nelayan sudah bisa ke luar masuk," kata Sekretaris Panglima Laot Lhok Kuala Baru.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO
POHON TUMBANG: Muara Kuala Baru, sebagai satu-satunya akses ke luar masuk laut bagi nelayan Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil, tertutup pohon tumbang, Kamis (11/9/2025). Nelayan sudah bisa ke luar masuk laut, walau pohon belum seluruhnya bisa disingkirkan dari muara, Minggu (14/9/2025). 

"Belum selesai total tapi nelayan sudah bisa ke luar masuk," kata Sekretaris Panglima Laot Lhok Kuala Baru.

Penulis: Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Muara Kuala Baru, di Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil, sudah bisa dilintasi perahu nelayan, Minggu (14/9/2025). 

Setelah sebelumnya tertutup pohon tumbang akibat abrasi di pinggir muara. 

Nelayan bisa kembali melintas setelah panglima laut setempat bersama warga bekerja kerasa selama tiga hari menyingkirkan pohon tumbang.

Hanya saja belum seluruh pohon tumbang bisa disingkirkan, lantaran pekerjaan cukup berat. 

Mengingat pohon yang tumbang berukuran besar, banyak serta melintang di atas muara. 

"Belum selesai total tapi nelayan sudah bisa ke luar masuk," kata Sekretaris Panglima Laot Lhok Kuala Baru.

Adamir berharap perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil, agar pembersihan sisa pohon tumbang yang masih di dalam muara bisa diselesaikan. 

Langkah itu sebutnya agar tidak membahayakan perahu nelayan ketika melintas. 

"Besok rencana saya menjumpai bapak bupati atau wakil bupati melaporkan terkait hal ini," tukasnya. 

Sementara itu dalam sebulan sudah dua kali muara Kuala Baru, di kawasan Desa Kuala Baru Laut, Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil, tertutup pohon tumbang. 

Kejadian pertama pohon tumbang menimpa perahu nelayan yang sedang ke luar muara. 

Tidak ada korban jiwa, pohon tumbang berhasil disingkirkan oleh panglima laot bersama warga. 

Peristiwa pohon tumbang kedua terjadi, Sabtu (11/9/2025). 

Kali ini jumlah pohon yang tumbang cukup banyak. Sehingga menutup alur pelayaran perahu ketika masuk maupun ke luar dari laut. 

Banyaknya pohon yang tumbang menyebabkan upaya pembersihan tidak bisa dilakukan dengan cepat. 

Apalagi batang pohon melintang ke muara. Tentu pekerjaan di atas air tidak semudah yang dibayangkan. 

"Dalam sebulan ini sudah dua kali muara tertutup pohon tumbang," kata Sekretaris Panglima Laot Lhok Kuala Baru, Adamir.

Dampak pohon tumbang menyebabkan nelayan Kecamatan Kuala Baru, selama tiga hari tidak bisa mencari nafkah ke laut.

Nahas kejadian itu bukan hanya menyebabkan nelayan Kuala Baru, tidak bisa berangkat melaut. 

Tetapi nelayan yang sudah terlanjur ke laut tidak bisa pulang ke kampung melalui muara. 

Muara Kuala Baru, memang dikenal rawan sebab acap menyebabkan perahu nelayan karam, terutama ketika ombak sedang besar.

Hal itu karena muara dangkal, serta sulit diprediksi mana alur yang bisa dilintasi perahu. 

Berkali-kali nelayan di sana meminta dibangun jeti di sekitar muara. Agar kapal nelayan bisa ke luar masuk muara dengan aman. 

Sayang sejauh ini permintaan tersebut belum membuahkan hasil. Nelayan di sana masih harus bersusah payah untuk melewati muara.(*)

Baca juga: Sore dan Malam, Cuaca Nagan Raya Potensi Diguyur Hujan Petir

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved