Berita Aceh Tamiang

Parit Isolasi PTPN IV Makan Berem Jalan, Anggota DPRK Aceh Tamiang Akan Surati Presiden

“Sebagai anak negara, kami akan melaporkan persoalan ini kepada kepala negara. Kami akan menyurati Presiden Prabowo,” tegasnya.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
PROTES PARIT ISOLASI - Parit isolasi yang dibangun PTPN IV Regional 6 telah memakan korban. Masyarakat meminta parit ini ditutup melalui aksi protes yang dilakukan pada Selasa (23/9/2025). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Anggota DPRK Aceh Tamiang, Ishak Ibrahim ikut berbaur dengan masyarakat melakukan protes pembuatan parit isolasi PTPN IV Regional 6, Selasa (23/9/2025).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menilai, PTPN IV Regional 6 arogan karena tidak mendengarkan keluhan masyarakat.

“Mungkin karena mereka merasa sebagai perkebunan negara, jadi tidak perlu tunduk sama daerah,” kata Ishak.

Ishak memastikan, persoalan tersebut akan dibawanya ke ruang Komisi II DPRK Aceh Tamiang

“Atas izin pimpinan DPRK, saya akan membawa persoalan ini dengan teman-teman di Komisi II,” ucapnya.

Baca juga: Kerap Terjadi Kecelakaan, Warga Pasang Spanduk Imbauan di Parit Isolasi PTPN IV Regional 6 

Keterlibatan Komisi II ini, ditekankannya, sebagai wadah koordinasi antara PTPN IV Regional 6 dengan masyarakat Paya Awe. 

Dia berharap koordinasi inimenghasilkan jalan keluar.

“Tapi bila tidak ada tindak lanjut, kami akan melakukan RDP (rapat dengar pendapat),” kata mantan Ketua KIP Aceh Tamiang ini.

Ishak mengingatkan, parit isolasi yang dibangun PTPN IV Regional 6 telah memakan jalan negara. 

“Sebagai anak negara, kami akan melaporkan persoalan ini kepada kepala negara. Kami akan menyurati Presiden Prabowo,” tegasnya.

Diketahui, aksi protes atas pembangunan parit isolasi ini dilakukan dengan cara memasang lima spanduk di sisi parit pada Selasa (23/9/2025). 

Baca juga: Warga Protes Pembangunan Parit Isolasi PTPN IV, Tuding Serobot Beram Jalan 

Aksi ini bentuk kekecewaan masyarakat atas sikap PTPN IV Regional 6 yang tidak merespon keluhan yang disampaikan melalui Datok Penghulu Kampung Paya Awe dan Kepala Mukim Simpang IV Karangbaru.

“Kami sudah berupaya memberitahukan keberatan masyarakat kepada manajemen, tapi tidak pernah diindahkan,” kata Datok Penghulu Kampung Paya Awe, Zulfikar.

Zulfikar memastikan, pihaknya sudah beberapa kali mengimbau PTPN IV Regional 6 untuk memperbaiki parit isolasi itu, namun tidak pernah digubris. 

Disadari kalau parit itu berfungsi untuk menjaga aset perkebunan, tapi seharusnya tidak merugikan masyarakat.

“Kalau aksi kami hari ini tidak juga digubris, kami akan melakukan aksi lanjutan sampai parit itu ditutup,” tegasnya.

Baca juga: Ancam Keselamatan, Parit Isolasi Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Diprotes Warga Aceh Tamiang

Kepala Mukim Simpang IV Karangbaru, Ridwan yang ikut memasang spanduk mengingatkan agar PTPN IV Regional 6 lebih kooperatif dengan masyarakat sekitar. 

Di sisi lain, dia meminta Pemkab Aceh Tamiang dan Pemerintah Aceh turun tangan mengatasi persoalan ini.

“Gara-gara parit itu, jalan nasional jadi amblas. Lihat saja sendiri, banyak patahan aspal yang masuk ke jurang,” tutur Ridwan.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved