Fenomena Peredaran Sabu di Aceh
Inspiratif! Pria Aceh Utara Hilangkan 12 Tahun Kecanduan Sabu dengan Dengar Azan & Shalat Berjamaah
"Awal-awalnya memang berat. Tapi berkat doa orangtua, keluarga, dan guru, alhamdulillah semuanya dapat saya lalui," ujarnya.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Saifullah
Pertama, karena sudah menyadari kalau kondisi kehidupannya sudah tidak normal lagi.
Rasa kepercayaan dari istri dan keluarganya tidak pernah dia dapatkan lagi.
Lalu, sering berpikir bila terus memakai sabu, maka akan gila, bisa ditangkap atau meninggal.
Namun kala itu, meskipun ada niat, dirinya belum berhasil berhenti.
Baca juga: Polisi: Ammar Zoni Sempat 2 Kali Transaksi Narkoba Pasca-Bebas, Tergolong Pecandu, Bisakah Sembuh?
Apalagi dia masih bergaul dengan kawan-kawannya yang masih menghisap sabu.
Baru di pertengahan 2014, dia mulai bertekat kuat untuk berhenti sabu.
Caranya, dia tidak pernah keluar rumah.
Bila keluar rumah pun saat azan berkumandang, yakni untuk menunaikan shalat berjamaah sehari lima waktu di masjid setempat.
"Awal-awalnya memang berat. Tapi berkat doa orangtua, keluarga, dan guru, alhamdulillah semuanya dapat saya lalui," ujarnya sambil tersenyum.
Diakuinya juga, pada hari-hari pertama dia berhenti, rasa kepingin menggunakan sabu sangat tinggi.
Tapi rasa itu langsung hilang saat dia mendengar azan di masjid.
Karena setelah mendengar azan, dia langsung bersiap untuk menunaikan shalat berjamaah di masjid.
Hari demi hari terus dilalui dengan tetap di rumah.
Baca juga: BNNP Minta Pemko Wujudkan Rumah Rehab Khusus Pecandu Narkoba Wanita
Bila keluar rumah pun hanya untuk shalat berjamaah.
Sehingga sekitar tiga bulan kemudian, dia sempat melakukan uji coba, yakni mendatangi tempat kawannya menggunakan sabu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/WBP-ikut-lomba-azan.jpg)