Kebun Gizi
Tim FKH USK Kembangkan Kebun Gizi Gampong di Banda Aceh
Tim ini menginisiasi pengelolaan Kebun Gizi Gampong dengan menanam tiga tanaman unggulan lokal yaitu kelor, pegagan, dan temulawak, yang
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting berbasis potensi lokal, Tim Pengabdian Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH USK) melaksanakan program “Pemberdayaan Gampong Binaan melalui Kebun Gizi dan Produk Olahan Kelor, Pegagan, dan Temulawak” di Gampong Jawa, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh.
Tim ini menginisiasi pengelolaan Kebun Gizi Gampong dengan menanam tiga tanaman unggulan lokal yaitu kelor, pegagan, dan temulawak, yang dikenal kaya akan protein nabati, vitamin, mineral, serta senyawa bioaktif penting untuk tumbuh kembang anak.
Program ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan keluarga, tetapi juga menyediakan sumber nutrisi alami yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
Selain ketiga tanaman tersebut, kebun gizi gampong juga ditanami tanaman pangan bergizi yang dapat menunjang kebutuhan kebutuhan bahan baku untuk pembuatan makanan tambahan (PMT).
Tim pengabdi bersama-sama dengan masyarakat (kader Posyandu dan kader KPM) serta mahasiswa KKN Tematik FKH USK menyiapkan bedengan tanam, memperbaiki struktur tanah, serta menanam bibit yang dibagikan kepada keluarga sasaran.
Melalui pendekatan partisipatif ini, masyarakat tidak hanya memperoleh hasil kebun, tetapi juga mendapatkan edukasi tentang pemanfaatan bahan pangan lokal bergizi. Kegiatan yang telah dimulai sejak Agustus 2025 ini masih terus berjalan hingga saat ini dan telah menghasilkan panen perdana.
Selain kegiatan budidaya, program juga berfokus pada pelatihan pembuatan produk olahan herbal berbasis hasil kebun seperti serbuk kelor untuk diolah menjadi puding dan mie, keripik pegagan, dan minuman temulawak.
“Kami ingin masyarakat mengelola kebun gizi gampong dengan berkelanjutan dan mampu mengolah bahan lokal menjadi pangan sehat bergizi yang bernilai ekonomi. Kelor, pegagan, dan temulawak bukan hanya tanaman herbal, tapi sumber nutrisi potensial untuk pencegahan stunting,” ujar Wahyu Eka Sari, Ketua Tim Pengabdian FKH USK.
Dekan FKH USK, drh. Teuku Reza Ferasyi, M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Inovasi sederhana berbasis potensi lokal seperti ini adalah wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi, menggabungkan ilmu, teknologi, dan kepedulian sosial untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.(*)
| Ini Syarat Erika Carlina Buka Pintu Damai dengan DJ Panda: Akui Perbuatan! |
|
|---|
| IKA UTU Ikut Rakornas Kadin di Jakarta, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional |
|
|---|
| Garam Rebus Aceh Ternyata Warisan Abad Ke-13, Kini Menyambung Misi Swasembada Garam 2027 |
|
|---|
| Jaksa Gadungan di Tangsel Ditangkap, Bawa Senjata Api Berisi 7 Peluru, Tipu Korban Rp 310 Juta |
|
|---|
| Video Perempuan Berhijab Jalan Tanpa Celana Viral, Diduga Habis Mesum, Ada Pria di Semak-semak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/kebun-8ijkl.jpg)