Info Kesehatan

Makanan Bergizi Itu Tak Harus Mahal

Banyak orang mengira makanan bergizi itu haruslah makanan yang mewah dan mahal, bahkan harus dari bahan impor. Padahal, tidak demikian kriterianya.

Editor: IKL
For Serambinews
NERS YENNIZAR SST, SKep, MSi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Aceh 

Makanan Bergizi

Terkait program pemerintah sekarang yang menyediakan makanan bergizi, Yenni juga menyampaikan beberapa pandangan agar makanan bergizi dan gratis tersebut sampai pada kelompok sasaran secara tepat guna.

Untuk mengelola program makanan bergizi agar tepat guna, menurutnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

1. Menggunakan model pengelolaan yang kolaboratif, melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan program;

2. Meningkatkan peran tenaga gizi dalam merancang dan mengawasi menu;

3. Mengoptimalkan potensi mitra yang terlibat dalam pelaksanaan program;

4. Menggunakan bahan makanan/temuan dari daerah masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.

Dengan cara-cara tersebut, lanjut Yenni, program makanan bergizi bisa lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan status gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan.

Ia informasikan bahwa dari 23 kabupaten/kota di Aceh saat ini, seluruhnya sudah menerima manfaat dari program MBG, meski belum merata untuk setiap kecamatan, dan seluruh kelompok sasaran akan dapat menikmati MBG ini.

Ia ingatkan bahwa ada dampak yang ditimbulkan jika pengelolaan MBG tidak tepat guna, yakni

  • makanan tidak sampai ke kelompok sasaran yang tepat;
  • kualitas makanan tidak terjamin, sehingga tidak bergizi;
  • makanan kedaluwarsa atau rusak sebelum dikonsumsi;
  • anggaran program tidak terpakai secara efektif;
  • masyarakat tidak merasa terbantu, sehingga kepercayaan terhadap pemerintah menurun;
  • masalah gizi buruk dan stunting pada anak-anak tidak teratasi;
  • kesehatan masyarakat tidak meningkat, bahkan bisa memburuk.

Dampak-dampak tersebut bisa berakibat fatal jika tidak segera diatasi.

Cegah Keracunan

Lalu, upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah keracunan dalam program MBG? Upaya mencegah keracunan dalam program MBG, menurut Yenni, antara lain:

  • menjaga agar makanan tidak basi kondisi gizinya;
  • menyimpan dengan baik;
  • menggunakan bahan makanan yang segar dan berkualitas;
  • menjaga kebersihan tempat penyimpanan dan pengolahan makanan;
  • menerapkan prinsip Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP);
  • melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap makanan;
  • membuat SOP pengelolaan dan jam distribusi makanan;
  • melatih petugas pengelola makanan tentang keselamatan pangan;
  • tidak memasak makanan yang akan disajikan sebelum pukul 00.00 WIB (untuk mencegah makanan jadi basi); dan
  • mengawasi dan memantau kualitas makanan secara terus-menerus.

Dengan upaya-upaya tersebut, risiko keracunan makanan dalam program MBG bisa dihindari.

Upaya lainnya adalah dengan membuat daftar kontrol makanan untuk memastikan kualitasnya, menggunakan teknologi pengawasan seperti CCTV, menerapkan sistem pelaporan keracunan makanan (jangan disembunyikan), melakukan audit internal dan eksternal secara teratur, mendengarkan masukan masyarakat tentang keselamatan pangan, mengukur kualitas untuk memantau kualitas makanan, membuat tim khusus untuk menangani keracunan makanan, dan mengembangkan sistem pengawasan berbasis masyarakat.

Dengan upaya-upaya tersebut, Yenni yakin, masyarakat Aceh dapat hidup lebih sehat dengan makanan bergizi yang aman dan terjangkau. (*)

Baca juga: Penderita HIV di Aceh Lebih 2.000, Dinkes Sediakan Layanan Ramah dan Rahasia

Baca juga: 8 Manfaat Jus Buah Delima untuk Kesehatan, Tinggi Antioksidan, Bagus untuk Kulit dan Gula Darah

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved