Darurat Sampah

Hapus Citra Buruk Aceh Tamiang Darurat Sampah, Pegiat Lingkungan Minta Warga Turun Tangan

Muliansyah, salah satu pegiat di komunitas ini memandang status darurat sampah di Aceh Tamiang ini sebagai alarm untuk semua pihak, teruta

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
TURUN TANGAN - Pegiat lingkungan Muliansyah mengajak masyarakat turun tangan untuk mengakhiri status darurat sampah yang diberikan Kementerian LHK untuk Aceh Tamiang. SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA 

Muliansyah, salah satu pegiat di komunitas ini memandang status darurat sampah di Aceh Tamiang ini sebagai alarm untuk semua pihak, terutama masyarakat.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kabupaten Aceh Tamiang resmi ditetapkan sebagai daerah darurat sampah oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada 13 Oktober 2025.

Situasi ini mengundang keprihatinan dari pegiat lingkungan dari Komunitas Relawan Nusantara Penanggulangan Bencana Aceh Tamiang.

Muliansyah, salah satu pegiat di komunitas ini memandang status darurat sampah di Aceh Tamiang ini sebagai alarm untuk semua pihak, terutama masyarakat.

“Kita tidak bisa berharap semua ditangani oleh pemerintah. Warga juga punya peran besar dalam menjaga lingkungan.

Sampah itu berasal dari rumah, jadi penyelesaiannya juga bisa dimulai dari rumah,” kata Muliansyah Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, perilaku membuang sampah sembarangan masih terjadi karena kebiasaan dan kurangnya edukasi.

Baca juga: TPA Aceh Tamiang Sudah Menggunakan Sistem Sanitari Landfill

Ia melihat banyak titik pembuangan liar yang muncul karena minimnya kesadaran, bukan semata-mata karena tidak adanya fasilitas.

Dirinya juga mengingatkan bahaya lingkungan dan kesehatan yang bisa timbul jika persoalan sampah terus diabaikan.

Air tercemar, tanah rusak, dan meningkatnya penyakit seperti diare, demam berdarah, dan ISPA menjadi risiko nyata yang kini mulai dirasakan warga.

Ia mengajak masyarakat untuk aktif menghidupkan kembali budaya gotong royong di kampung masing-masing.

Sependapat dengan Syurya Luthfi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh Tamiang yang sebelumnya diberitakan saling bahu membahu terhadap persoalan sampah, menurut dia kegiatan bersih-bersih kampung yang dulu sering dilakukan sebaiknya dihidupkan lagi.

Selain bikin lingkungan rapi, hal itu juga bisa jadi momen buat warga saling kenal dan makin akrab.

Baca juga: Bak Sampah Hanya Pajangan di Aceh Tamiang, Sebagian Masyarakat Masih Terbiasa Membuang Sembarangan

“Kalau gotong royong rutin dijalankan, paling tidak kita bisa mengurangi tumpukan sampah di lingkungan sendiri. Itu sudah langkah besar,” ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved