Berita Aceh Barat

STAIN Meulaboh Dorong Transformasi Studi Islam di Era Digital Lewat MICONIS

Para pembicara membahas arah baru pengembangan pendidikan dan hukum Islam di kawasan regional yang tengah beradaptasi dengan teknologi dan modernitas

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Prof. Dr. H. Syamsuar  saat bersama para peserta konferensi MICONIS ke-2, Kamis (6/11/2025) di Kampus setempat. 

Para pembicara membahas arah baru pengembangan pendidikan dan hukum Islam di kawasan regional yang tengah beradaptasi dengan teknologi dan modernitas.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh Barat, melaksanakan Meulaboh International Conference on Islamic Studies (MICONIS) ke-2 dengan fokus pada transformasi studi Islam di tengah perubahan digital yang kian cepat.

Acara ini berlangsung di kampus setempat di Meulaboh, Kamis (6/11/2025) 

Mengusung tema “The Development of Islam in Southeast Asia: Education, Civilization, Law, Modern Fiqh Siyasah, and Transformation in The Digital Era”, konferensi ini menghadirkan para akademisi dari tujuh negara Asia Tenggara dalam format hibrida.

Para pembicara membahas arah baru pengembangan pendidikan dan hukum Islam di kawasan regional yang tengah beradaptasi dengan teknologi dan modernitas.

Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Prof. Dr. H. Syamsuar, M.Ag, dalam kesempatan tersebut menegaskan, bahwa pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi dinamika keislaman di Asia Tenggara. 

Ia menyebut, perubahan sosial dan teknologi menuntut lembaga pendidikan Islam untuk membangun sinergi global agar tetap relevan di tengah arus digitalisasi.

Baca juga: VIDEO Donasi Qiyamul Lail Aceh Wujudkan Rumah Baru bagi Janda Lima Anak di Aceh Barat

Konferensi ini menampilkan dua keynote speaker utama Prof Dr M Arskal Salim GP, M.Ag., Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, menyoroti penguasaan teknologi sebagai prasyarat kemajuan peradaban Islam. 

Ia menilai transformasi digital bukan hanya persoalan infrastruktur, tetapi juga perubahan pola pikir di lingkungan akademik Islam.

“Percepatan zaman menuntut institusi pendidikan Islam menjadi pelopor.

Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan untuk menguasai teknologi. Transformasi digital adalah pengorbanan kita saat ini demi kemaslahatan di masa depan,” tegas Prof Arskal.

Sementara itu, Prof Dr Martin Kastuti, M.Pd., Rektor UIN Imam Bonjol Padang, menekankan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan karakter.

Menurutnya, kemajuan sains dan teknologi harus dibingkai nilai-nilai Islam, khususnya dalam konteks hukum dan etika sosial.

Baca juga: Ledakan Tabung Oksigen di Meulaboh Rusak 15 Rumah, Pemkab Aceh Barat Salurkan Bantuan

“Ilmu tanpa karakter adalah kosong, dan karakter tanpa ilmu adalah buta,” ujarnya. “Inti pendidikan Islam adalah membentuk karakter dan nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.”

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved