Berita Aceh Besar

Ustad Masrul Aidi Bantah Bullying Jadi Motif Pembakaran Pesantren: Kesimpulan Polresta Prematur

“Hasil pers-release pihak Polresta kemarin itu sangat mengecewakan bagi kami pihak Dayah Babul Malfirah.

|
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO 
USTAD MASRUL AIDI – Pimpinan Dayah (Pondok Pesantren) Babul Maghfirah, Ustad Masrul Aidi, membantah kesimpulan pihak Polresta Banda Aceh yang menyebut aksi pembakaran asrama pesantren oleh santri dilakukan karena motif bullying, Jumat (7/11/2025) malam. 

Ia menilai penyidik Polresta terlalu cepat menarik kesimpulan tanpa mendalami latar belakang lain yang lebih kompleks. 

Ia berharap kepolisian dapat melakukan penyelidikan yang lebih menyeluruh dan tidak hanya berpatokan pada isu bullying.

Pasalnya, pihak pesantren selalu menanamkan nilai sopan santun, saling menghormati, dan menolak segala bentuk kekerasan di lingkungan dayah. 

“Kita mengajarkan anak-anak untuk berkomunikasi yang sopan, untuk hormat kepada kawan-kawan. 

Saya selalu menekankan kalimat-kalimat tersebut setiap kali berinteraksi dan setiap kali menyampaikan nasihat kepada mereka,” sebutnya. 

“Jadi dengan beberapa pertimbangan tadi sangat tidak logis dan saya menganggap bahwa kesimpulan dari penyidik kepolisian yang disampaikan oleh Kapolresta itu sangat-sangat prematur,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pada tahun Juli 2024 lalu SMAS Babul Maghfirah telah membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Sekolah SMAS Babul Maghfirah Tahun Pelajaran 2024-2025. 

Tim tersebut beranggotakan tujuh orang, terdiri dari unsur tenaga pendidik di pesantren, komite sekolah, siswa, serta orang tua wali.(*)

Baca juga: Dendam Sering Diejek Idiot, Santri Bakar Asrama Dayah Babul Maghfirah, Ingin Lenyapkan Barang Teman

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved