Berita Lhokseumawe

Tim PNL Ubah Limbah Abu Terbang PLTU Jadi Campuran Beton, Beri Berkah Bagi 10 UMKM di Nagan Raya 

Tim PNL berhasil membina 10 UMKM di Nagan Raya mengolah limbah abu terbang (fly ash) PLTU menjadi campuran beton berkualitas tinggi.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Foto Dok PNL
PRODUK HASIL ABU TERBANG - Tim Riset Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) bersama pekerja memperlihatkan hasil produk ornamen beton yang diproduksi UMKM binaan dosen PNL di Nagan Raya dengan memanfaatkan campuran semen dan abu terbang (fly ash) dari PLTU di kawasan tersebut. 

“Tugas kami ke depan lebih pada pengawasan teknis, sementara Bappeda memastikan pemasaran dan keberlanjutan program,” urai Amir. 

“Targetnya, tahun 2025 UMKM sudah benar-benar mandiri tanpa harus terus didampingi,” ujarnya.

Menurut Amir, pemanfaatan fly ash tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga memberikan solusi lingkungan dan ekonomi sekaligus.

“Debu ini kalau tidak dimanfaatkan akan menumpuk. Dengan dimanfaatkan oleh UMKM, produksinya jalan, UMKM mendapatkan bahan baku lebih murah, dan PLTU tidak kesulitan menampung limbah. Ini yang kita sebut keberlanjutan,” tegasnya.

Selain itu, ia menyebutkan, bahwa peran Bappeda sangat penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem program.

Baca juga: Perluas Pasar, Dosen PNL Serahkan Mesin Produksi Cairan Cuci Piring ke Pelaku UMKM Aceh Utara

Peran Bappeda adalah menyosialisasikan ke masyarakat bahwa produknya aman dan memastikan keberlanjutan UMKM untuk mendapatkan material fly ash dari PLTU tetap secara gratis. 

Dengan penggunaan fly ash sebesar 25–30 persen, UMKM dapat menekan biaya produksi hingga 30 persen per unit produk, tanpa menambah jumlah tenaga kerja.

Saat ini, produk-produk berbahan fly ash tersebut sudah mulai dipajang dan dipasarkan di sejumlah titik di Kabupaten Nagan Raya.

Peningkatan produktivitas juga dirasakan langsung oleh para pelaku usaha, salah satunya UMKM UD Alfi Batako di Kabupaten Nagan Raya

Syafrizal, pemilik UMKM UD Alfi Batako menyampaikan, bahwa pendampingan dari tim PNL membawa perubahan nyata dalam kegiatan produksi. 

“Setelah mendapatkan pendampingan dan pelatihan teknologi, kini kami mampu meningkatkan hasil produksi batako dari 60 buah per sak semen menjadi sekitar 75 buah,” ungkapnya.

Dorong Inovasi Lokal

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Nagan Raya, Siddiqi Abdul Rahman, SE, MSc menerangkan, kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mendorong inovasi lokal. 

Baca juga: Kolaborasi Unimal dan PNL Desain Signage Kawasan Heritage Samudera Pasai

“Kolaborasi dengan Politeknik Negeri Lhokseumawe dan PT PLN Nusantara Power UPK Nagan Raya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” terang Siddiqi. 

“Inovasi yang diterapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja dan hasil produksi pelaku usaha kecil,” ujarnya.

Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari pihak industri, PT PLN Nusantara Power UP Nagan Raya

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved