Berita Lhokseumawe

Tim PNL Ubah Limbah Abu Terbang PLTU Jadi Campuran Beton, Beri Berkah Bagi 10 UMKM di Nagan Raya 

Tim PNL berhasil membina 10 UMKM di Nagan Raya mengolah limbah abu terbang (fly ash) PLTU menjadi campuran beton berkualitas tinggi.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Foto Dok PNL
PRODUK HASIL ABU TERBANG - Tim Riset Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) bersama pekerja memperlihatkan hasil produk ornamen beton yang diproduksi UMKM binaan dosen PNL di Nagan Raya dengan memanfaatkan campuran semen dan abu terbang (fly ash) dari PLTU di kawasan tersebut. 

Fly ash membantu mengisi pori-pori sehingga produk beton menjadi lebih rapat. 

Kemudian pada tahun kedua 2025, tim riset PNL mulai mengajak 10 UMKM yang ada di Nagan Raya untuk dibina. 

Hasil riset tersebut kemudian disampaikan kepada pelaku UMKM tersebut. 

“Program ini berfokus pada penerapan inovasi sederhana yang berdampak nyata pada peningkatan produktivitas masyarakat,” kata Ketua Tim Berdikari PNL, Amir Fauzi, PhD kepada Serambinews.com, Sabtu (8/11/2025). 

“Melalui pendampingan dan pelatihan teknologi yang kami lakukan, mitra binaan kini mampu bekerja lebih efisien dan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik,” ujarnya. 

Disebutkan dia, sebelumnya penggunaan fly ash ini masih sebatas percobaan dan belum banyak yang yakin bahwa abu terbang tersebut bisa menggantikan sebagian fungsi semen. 

Baca juga: PNL dan Fatoni University Thailand Jalin Sinergi Internasional lewat Program Budaya dan Bahasa

Karena itu, dosen PNL melakukan penelitian laboratorium untuk menemukan komposisi yang tepat dan metode pembuatannya. 

Ia menegaskan, bahwa fly ash yang digunakan aman dan telah terverifikasi secara teknis.

“Fly ash ini sudah diselidiki dan tidak beracun. Dalam Program Berdikari, penelitian kami murni berbasis uji laboratorium, kemudian diterapkan ke skala produksi lapangan,” katanya.

Menurut dia, komposisi pencampuran menjadi kunci keberhasilan mutu produk beton.

Ia menambahkan, bahwa peran tim riset bukan hanya soal teknologi, tetapi juga menghubungkan seluruh pihak agar UMKM dapat mandiri.

“Melalui Program Berdikari ini, kami langsung menggaet UMKM pembuat ornamen, paving block, dan batu roster untuk dibina bagaimana cara produksinya,” tutur Amir.

“Posisi kami sebagai peneliti adalah memastikan komposisi yang sesuai dan menjadi perantara antara UMKM dengan PLTU Nagan Raya serta Bappeda, supaya UMKM dapat mengambil fly ash langsung dari pabrik,” jelas Amir.

Baca juga: 3 Tim Mahasiswa PNL Raih Juara Ajang Kompetisi Informatika Nasional 2025 di Padang

Setelah MoU ditandatangani, arah pendampingan diarahkan untuk menumbuhkan kemandirian.

“Dulu kami yang membantu mengolah dan menakar bahan. Sekarang mereka sudah bisa memproduksi sendiri dan mengambil material secara langsung,” ungkap dia. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved