Berita Aceh Barat

Makin Meresahkan, Kawanan Gajah Liar Kembali Rusak Kebun Kelapa Sawit Warga di Aceh Barat

“Puluhan batang kelapa sawit rusak. Gajah-gajah itu mencabut dan memakan pucuk muda sawit. Jika pucuknya hilang, pohon itu tidak bisa hidup lagi,”

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nurul Hayati
Foto Kiriman warga.
Kondisi pohon kelapa sawit yang di hancurkan oleh kawanan gajah liar dengan memakan pucuk muda di lawasan Gampong Tuwi Empeuk, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat. Hingga Jumat (14/11/2025). 

 

Ringkasan Berita:
  • Kawanan gajah liar kembali meresahkan warga Gampong Tuwi Empeuk, Kecamatan Woyla Timur, Aceh Barat, setelah 2 hari terakhir berada di sekitar permukiman dan perkebunan sawit.
  • Puluhan batang kelapa sawit rusak karena dicabut dan dimakan.
  • Kondisi ini membuat petani cemas karena sawit merupakan sumber utama ekonomi.
  • Sekretaris Mukim Krueng Bhee, M. Nasir, meminta pemerintah mengambil langkah tegas dan solusi nyata.
  • Hingga Sabtu (15/11/2025), kawanan gajah masih berada di sekitar kebun warga.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, ACEH BARAT - Kawanan gajah liar kembali meresahkan para petani sawit di Gampong Tuwi Empeuk, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat.

Hingga Sabtu (15/11/2025), satwa tersebut masih berada di kawasan permukiman dan perkebunan warga, yang diperkirakan sudah dua hari berada di wilayah tersebut.

Sekretaris Mukim Krueng Bhee, Kecamatan Woyla Timur, M. Nasir, kepada Serambinews.com, Sabtu (15/11/2025) kawanan gajah liar itu telah berada di wilayah tersebut selama dua hari terakhir.

Mereka merusak sejumlah kebun warga, terutama tanaman kelapa sawit yang menjadi sumber penghasilan utama masyarakat.

“Puluhan batang kelapa sawit rusak. Gajah-gajah itu mencabut dan memakan pucuk muda sawit. Jika pucuknya hilang, pohon itu tidak bisa hidup lagi,” ujar M Nasir.

Ia mengungkapkan, kondisi ini membuat petani semakin cemas karena tanaman sawit merupakan tumpuan ekonomi keluarga untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk pendidikan anak.

Baca juga: Gajah Liar Kembali Masuk Kebun Warga, WRU dan BKSDA Aceh Turunkan Tim

Kerusakan yang terus berulang, katanya, bisa membuat banyak petani kecil kehilangan sumber pendapatan.

M Nasir berharap pemerintah dapat mengambil langkah tegas dan memberikan solusi nyata dalam penanganan konflik antara manusia dan gajah.

Ia menilai selama ini belum ada kebijakan yang benar-benar menyelesaikan persoalan tersebut.

“Warga berharap kawanan gajah ini bisa diusir dengan cara yang tepat, tanpa kembali lagi merusak tanaman. Pemerintah harus lebih melindungi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kebun kelapa sawit,” ujarnya.

Hingga Sabtu siang, kawanan gajah dilaporkan masih berada di sekitar perkebunan warga dan belum ada penanganan efektif untuk menghalau mereka kembali ke habitatnya.

Konflik ini dikhawatirkan akan terus berlanjut jika tidak segera ditindaklanjuti pihak terkait.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved