Berita Abdya
Pemerintah Abdya Targetkan Angka Kemiskinan Turun di Bawah 10 Persen dalam 5 Tahun Kedepan
Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Zaman Akli mengatakan, upaya penanggulangan kemiskinan yang dilakukan hari ini memiliki
Penulis: Masrian Mizani | Editor: IKL
"Kedua, sejahtera, berarti masyarakat kita harus hidup dalam kecukupan ekonomi, memperoleh pendidikan dan layanan kesehatan yang baik, mendapatkan lapangan kerja yang layak, serta merasakan lingkungan yang aman dan damai," sambung Akli.
Ia menyebutkan, komitmen pemerintah daerah dalam menurunkan kemiskinan mencakup berbagai dimensi, tidak hanya persoalan pendapatan.
"Kita juga memprioritaskan penanganan kesenjangan sosial, marginalisasi kelompok rentan termasuk penyandang disabilitas, dan keterbatasan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur kewilayahan," imbuhnya.
Upaya yang telah dan akan terus dilakukan, kata Akli, meliputi pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin, bantuan sosial, bantuan amal untuk anak yatim, pembangunan dan rehabilitasi rumah layak huni, pelatihan kerja, hingga peningkatan pelayanan dasar.
"Semua ini harus berjalan searah dan saling menguatkan," ucap Akli.
Menurutnya, kemiskinan adalah akar dari banyak persoalan sosial—ia bisa melahirkan tindak kriminal, konflik keluarga, bahkan generasi yang kurang berkualitas karena keterbatasan pendidikan dan kesehatan.
"Karena itu, pemberantasan kemiskinan adalah prioritas utama pemerintah Abdya. Kita menargetkan kemiskinan ekstrem menuju 0 persen dalam lima tahun pemerintahan," ucap Akli optimis.
Ia mengatakan, rapat koordinasi ini menjadi momentum penting, duduk bersama, menyamakan persepsi, menyelaraskan program, dan memastikan bahwa setiap OPD, camat, unit kerja memahami arah kebijakan yang sedang dibangun.
"Kita tidak boleh bekerja sektoral, tidak boleh bekerja sendiri-sendiri. Kunci keberhasilan penanggulangan kemiskinan adalah kolaborasi lintas sektor dan sinergi antar unit. Bappeda memegang peran sentral dalam perencanaan, namun pelaksana utamanya ada pada seluruh OPD," ujarnya.
Akli menegaskan bahwa setiap rupiah anggaran, setiap program, setiap kegiatan yang dijalankan harus memiliki dampak nyata pada penurunan kemiskinan dan pengangguran—Tidak boleh lagi ada program yang hanya sebatas formalitas, atau kegiatan yang tidak menyentuh masyarakat miskin secara langsung.
"Tahun 2025 harus menjadi tahun percepatan, tahun konsolidasi, dan tahun penguatan langkah-langkah strategis kita. Saya mengajak kita semua bekerja dengan lebih sungguh-sungguh, lebih fokus, dan lebih bertanggung jawab untuk mengubah kehidupan masyarakat Abdya menjadi lebih baik," pungkas Akli. (*)
| Operator Dayah Se-Aceh Dilatih Pengelolaan Sistem E-Datuda |
|
|---|
| Plt Kepala Cabdisdik Abdya Lepas Dua Siswa SMAN Unggul Tunas Bangsa ke Ajang FLS3N |
|
|---|
| Padam Sejak Sabtu Sore, Listrik di Abdya Normal Kembali Minggu Siang |
|
|---|
| Lapas Blangpidie Lakukan Rehabilitasi Narkoba Berbasis Pendekatan Psikososial dan Keagamaan |
|
|---|
| Harga Emas Melambung, 802 Pasangan Pengantin di Abdya Menikah Sepanjang Januari-Oktober 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/abdya-171125-a.jpg)