Gajah Liar

Pemasangan GPS Collar Gajah Liar Beralih ke Babah Meulaboh, Kawanan Gajah Lango-Canggai Menghilang

Setelah upaya pemasangan GPS Collar di kawasan Lango, Lawet, dan Canggai gagal akibat kawanan gajah liar menghilang dari lokasi operasi beberapa bulan

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
Kepala Plt BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah. 
Ringkasan Berita:
  • Operasi pemasangan GPS Collar dijadwalkan berlangsung pada awal Desember mendatang. BPBD akan berkoordinasi dengan BKSDA serta tim teknis yang memiliki tugas melakukan penangkapan sementara terhadap salah satu gajah untuk pemasangan perangkat pelacak tersebut.
  • Sebelumnya, operasi di Lango, Lawet, dan Canggai tidak membuahkan hasil. 
  • Kawanan gajah sempat melakukan perlawanan ketika tim berupaya mendekat, sehingga petugas terpaksa mundur demi menghindari risiko keselamatan. 

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sa’dul Bahri I Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, ACEH BARAT - Setelah upaya pemasangan GPS Collar di kawasan Lango, Lawet, dan Canggai gagal akibat kawanan gajah liar menghilang dari lokasi operasi beberapa bulan lalu, Tim WRU dari BPBD dan BKSDA kini memindahkan misi tersebut ke kawasan Babah Meulaboh. 

Wilayah ini masih menjadi titik aktif gangguan gajah liar yang meresahkan masyarakat.

Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, kepada Serambinews.com, Senin (17/11/2025), mengatakan bahwa pemindahan lokasi operasi dilakukan karena di Babah Meulaboh masih terdapat kawanan gajah yang pergerakannya perlu dipantau secara lebih efektif.

“Daerah Babah Meulaboh masih sering menjadi keluhan masyarakat terkait gangguan gajah liar. Dengan pemasangan GPS Collar, pergerakan kawanan tersebut akan lebih mudah dipantau sehingga ketika mendekati kebun atau pemukiman warga, petugas bisa segera melakukan penanganan,” ujarnya.

Operasi pemasangan GPS Collar dijadwalkan berlangsung pada awal Desember mendatang. BPBD akan berkoordinasi dengan BKSDA serta tim teknis yang memiliki tugas melakukan penangkapan sementara terhadap salah satu gajah untuk pemasangan perangkat pelacak tersebut.

Baca juga: Makin Meresahkan, Kawanan Gajah Liar Kembali Rusak Kebun Kelapa Sawit Warga di Aceh Barat

Sebelumnya, operasi di Lango, Lawet, dan Canggai tidak membuahkan hasil. Kawanan gajah sempat melakukan perlawanan ketika tim berupaya mendekat, sehingga petugas terpaksa mundur demi menghindari risiko keselamatan. Setelah itu, kawanan gajah tersebut hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Padahal sebelum menghilang, kelompok gajah liar itu menjadi ancaman serius bagi warga. Mereka sering merusak tanaman kelapa sawit dan beberapa kali memasuki area pemukiman sehingga memicu kekhawatiran luas. 

Namun dalam beberapa bulan terakhir, tidak ada lagi laporan kemunculan kawanan tersebut di wilayah Lango, Canggai, dan Lawet.

Kondisi berbeda terjadi di Babah Meulaboh. Kawanan gajah di wilayah ini masih aktif melintas di sekitar kebun dan perkampungan. Pemerintah berharap pemasangan GPS Collar dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meminimalkan konflik manusia–satwa.

Dengan operasi baru yang segera dimulai, BPBD bersama BKSDA menegaskan bahwa pemantauan berbasis teknologi adalah langkah penting untuk menjaga keselamatan warga sekaligus melindungi satwa liar yang dilindungi tersebut.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved