Berita Pidie

450 Peserta Ikut Bimtek Dispersip Pidie, Ini Faktor Rendahnya Minat Baca Anak

Bimtek tersebut diikuti 450 peserta, terdiri dari guru, pustakawan, pegiat literasi dan orang tua di Kabupaten Pidie.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: IKL
serambinews.com
Kepala Dispersip Pidie, Turno Junaidi berfoto bersama dengan pematri dan peserta, disela-sela bimtek membaca nyaring di Aula SMPN 2 Sigli, Jumat (21/11/2025). FOR SERAMBINEWS.COM 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia | Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Dinas Perpustakaan dan Arsip atau Dispersip Pidie, menggelar bimtek atau bimbingan teknis membaca nyaring di Aula SMPN 2 Sigli, Jumat (21/11/2025).

Bimtek tersebut diikuti 450 peserta, terdiri dari guru, pustakawan, pegiat literasi dan orang tua di Kabupaten Pidie.  Kegiatan membaca nyaring dilaksanakan mulai, tanggal 19 hingga 21 November 2025. 

" Bimtek itu sebagai salah satu sasaran pokok, yang tertuang dalam RPJPD Pidie tahun 2025-2045," kata  Kepala Bidang Perpustakaan, Sarwati, SPi, saat membacakan Kadispersip Pidie, Turno Junaidi, SKM MKM, Rabu (19/11/2025).

Menurutnya, sasaran pokok adalah mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata. Salah satu indikator yang terkait dengan Dispersip Kabupate Pidie, untuk mencapai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat atau IPLM.

Kegiatan ini, sejalan dengan arah kebijakan RPJP Pemerintah Aceh tahun 2025 – 2045. Adalah meningkatkan literasi masyarakat. Dikatakan, rendahnya minat baca menjadi penyumbang rendahnya Indikator Tingkat Kegemaran Membaca atau TKM. 

Tercatat ada beberapa faktor penyebab rendahnya minat baca siswa. Antara lain, siswa belum terbiasa untuk membaca, siswa cenderung lebih senang menonton dari pada membaca buku.

Lalu, bacaan yang dimiliki siswa masih sangat terbatas, dan waktu luang siswa lebih banyak digunakan untuk bermain Gadget untuk bermedia sosial dari pada membaca buku.

nazar_2 bbb
Kepala Dispersip Pidie, Turno Junaidi, memberikan pengarahan pada peserta disela-sela bimtek membaca nyaring, di Aula SMPN 2 Sigli, Jumat (21/11/2025). FOR SERAMBINEWS.COM

" Saya rasa, solusinya menjadi beban bersama dalam mengatasi masalah minat baca," sebutnya.

Selain itu, kata Sarwati, kerap ditemukan siswa yang kesulitan memahami bacaan, kendati pun sudah bisa membaca. Karena ketidaksesuaian antara pengucapan dan makna yang sebenarnya. 

" Ketidakmampuan membaca dengan lafal dan intonasi yang benar, dapat menyebabkan pemahaman materi menjadi gagal," ujarnya.

Untuk itu, kata Sarwati, membaca nyaring membantu anak mempelajari huruf, perbedaan pengucapan, kosa kata baru dan struktur kalimat. Juga membaca nyaring merupakan salah satu cara bagi guru/ pustakawan/ pegiat literasi dan orang tua untuk mengevaluasi kemajuan keterampilan membaca.

Baca juga: Dinas Perpustakaan dan Arsip Pidie Lakukan Kunjungan Literasi ke Lancang

Seperti penggalan kata dan frasa, serta mengidentifikasi kebutuhan pengajaran spesifik yang dibutuhkan anak/siswa/ pemustaka.

Kegiatan itu dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan bahasa melalui pemahaman makna teks secara mendalam, melatih kemampuan mendengar dan komunikasi lisan hingga meningkatkan kepercayaan diri pembaca.

Sasaran Dicapai

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved